Hujan dan Angin Kencang Pengaruhi Siklus Tanaman Cabai

LAMPUNG – Kondisi cuaca hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah kabupaten Lampung Selatan ikut berdampak pada tanaman cabai milik petani di desa Tanjung Heran Kecamatan Penengahan. Luas tanaman cabai di wilayah tersebut mencapai puluhan hektar dan tersebar di beberapa titik.

Mardi, salah satu pekerja yang memiliki tugas melakukan perawatan pada lahan milik Lilik warga desa Tanjungheran menyebut, akibat hujan berpengaruh pada kerontokan bunga tanaman cabai berusia sekitar 60 hari dengan jumlah ribuan batang.

Memasuki masa pemupukan ia juga menyebut hujan disertai angin kencang berimbas hama trips sejenis tungau merusak bagian bunga. Berimbas pula bakal buah yang akan menjadi cabai rontok dan sebagian buah cabai menjadi terganggu bahkan tunas-tunas dan daun tampak keriting. Petani cabai terpaksa mempergunakan jenis insektisida untuk mengusir hama trips tersebut dengan jenis yang berbeda agar hama tidak betah di lahan pertanian cabai.

“Berbagai jenis pestisida memang kerap dipergunakan untuk mengendalikan hama trips namun jika hanya mempergunakan satu jenis insektisida saja hama justru mengalami kekebalan.  Perlu dipergunakan beberapa jenis obat kimia agar hama hilang tuntas sekaligus untuk mengembalikan tunas serta daun keriting bisa pulih,” terang Mardi yang ditemui Cendana News memperlihatkan hama trips yang menyerang tanaman cabai merah dan kerap bersembunyi pada bagian bunga cabai yang ditanam, Kamis (30/11/2017).

Penyemprotan obat pencegah rontok buah diberikan pada tanaman cabai merah saat musim hujan disertai angin kencang. [Foto: Henk Widi]
Penyakit trips yang menyerang tersebut, diakuinya, mulai diatasi dengan penyemprotan secara berkala pada penanaman bulan Agustus dengan prediksi masa panen akan dimulai pada pertengahan Desember. Setelah cabai berusia sekitar 95 hari. Selain serangan hama, Mardi menyebut, petani cabai juga mengkhawatirkan kondisi cuaca angin kencang yang disertai hujan berimbas tanaman cabai berpotensi roboh sehingga disediakan tiang ajir dari bambu dan tali plastik agar tanaman tidak roboh. Pemberian obat pencegah rontok buah juga mulai dilakukan agar buah usia 40 hari yang sebagian sudah muncul bisa bertahan.

Lihat juga...