LIUPANSHUI — Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN dan China sepakat berkolaborasi di bidang pengembangan sektor pariwisata pegunungan.
Kolaborasi tersebut tertuang dalam rencana aksi yang dihasilkan melalui Forum Kerja Sama ASEAN-China untuk Peningkatan Kapasitas Produksi di Desa Tuole, Kota Liupanshui, Provinsi Guizhou, Kamis (9/11) malam.
“Rencana Aksi Pembangunan Kawasan Wisata Pegunungan itu disepakati oleh para peserta dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang saling menghormati kepentingan masing-masing,” kata anggota Dewan Pengarah Partai Komunis China Kota Liupanshui, Fu Guoxiang, membacakan kesepakatan berisi tiga poin.
Poin pertama kesepakatan tersebut adalah ASEAN-China mendorong pembangunan objek wisata baru dengan saling memberikan dukungan dan saling mengirimkan wisatawan dari kedua belah pihak.
Kedua, menyusun platform baru wisata alam dan melakukan strategi pemasaran bersama untuk meningkatkan jumlah kunjungan di kedua belah pihak.
Sedangkan poin terakhir mendorong investasi dua arah di sektor pariwisata dengan tetap mengacu pada program pembangunan di masing-masing negara.
“China dan ASEAN merupakan salah satu sumber utama wisatawan dan jumlah kunjungan wisata di kedua belah pihak makin meningkat,” kata Fu.
Wakil Wali Kota Liupanshui, Chen Ping, menambahkan bahwa Forum ASEAN-China yang sudah dua kali digelar di desa pegunungan Tuole tersebut akan dimanfaatkan oleh kotanya untuk meningkatkan kemitraannya dengan negara-negara anggota ASEAN.
“Sejak forum tahun lalu, kami dan negara-negara ASEAN telah berkolaborasi di bidang pertanian, energi, pariwisata, teknologi, budaya, industri informasi, dan investasi,” ujarnya.