KUPANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melaporkan dua kali gempa cukup kuat menggoyang wilayah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (7/10/2017) dini hari.
“Gempa pertama berkekuatan 3.6 Skala Richter, terjadi pada pukul 02.00.16 WITA, berlokasi pada 8.30 Lintang Selatan (LS) dan 123.31 Bujur Timur (BT)”, kata Kepala BMKG Kupang/Koordinator BMKG NTT, Hasanudin, Sabtu (7/10/2017).
Dalam pesan ‘WhatsApp’-nya, gempa pertama terjadi pada 27 km barat Laut Lembata dengan kedalaman 10 km. Gempa dirasakan pada skala SIG II. Pada pukul 02.42.16 WITA terjadi gempa susulan dengan kekuatan 3.1 SR, berlokasi pada 8.30 LS, 123.33 BT. Gempa yang terjadi pada 24 km Barat Laut Lembata pada kedalaman 10 km dirasakan PGR VIII, katanya.
Hasanudin menambahkan, berdasarkan laporan, gempa magnitude hampir setiap saat terjadi di Lembata, dan yang lebih dirasakan adalah masyarakat yang berada di daerah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, tetapi tidak terekam di BMKG.
Pada Sabtu (7/10) pagi, misalnya, ada laporan dari BPBD Lembata bahwa ada gempa pada pukul. 06.30 WITA tetapi tidak tercatat di BMKG. “BMKG hanya mencatat dua kali gempa pada Sabtu dini hari di wilayah Lembata,” katanya.
Menurut dia, gempa pada pukul 06.30 WITA, kemungkinan terjadi jika daerah tersebut ada gunung api aktif dan gerakan tanah yang sangat lokal. “Jadi, tidak ada catatan pada kami, kecuali di daerah tersebut ada pemantau gunung api dari PVMBG,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata, Adris Solangdemo, dihubungi terpisah mengatakan, sejak dini hari, sudah tiga kali gempa cukup kuat terjadi di wilayah itu. “Memang akhir-akhir ini sering terjadi gempa dengan skala SIG I dan II di Lembata yang lebih dirasakan di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Mungkin karena ada gunung api aktif,” katanya.