Legitnya Lemet dari Singkong dan GuLa Aren

LAMPUNG — Singkong atau ubi kayu yang mudah dijumpai di wilayah Lampung Selatan, dimanfaatkan oleh sebagian ibu rumah tangga sebagai bahan makanan tradisional berupa keripik, lapis singkong, kerupuk opak, eyek-eyek, tape singkong serta berbagai jenis makanan tradisional lainnya yang mudah dibuat.

Bagi Sustari (40), warga Dusun Umbul Keong, Desa Klaten, Kecamatan Penengahan, singkong merupakan salah satu bahan baku pembuatan makanan tradisional yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, salah satunya lemet atau kerap disebut ketimus.

Sustari melakukan proses pengukusan lemet dalam dandang dan mengangkat setelah matang. [Foto: Henk Widi]
Sustari yang orang tuanya berasal dari Jawa Tengah tersebut, sengaja mengolah singkong menjadi lemet yang bertekstur lembut, kenyal dengan rasa legit gula aren atau gula merah, karena memiliki cucu berusia dua tahun yang membutuhkan asupan gizi beragam tanpa harus membeli jajanan atau makanan ringan di warung, di samping hasil kebun singkong yang ditanam di pekarangan sudah bisa dipanen.

Semula, ia berniat mengolah singkong menjadi keripik. Namun, ia memastikan sang cucu serta beberapa keponakan yang masih di bawah usia lima tahun tidak bisa ikut menikmati. “Saya hampir satu tahun tidak membuat lemet. Kuliner ini juga sudah jarang ditemui di pasar. Namun, karena ada bahan baku singkong dan cocok untuk dimakan oleh anak balita, saya akhirnya membuat lemet gula merah,” terang Sustari, saat ditemui Cendana News tengah menyajikan camilan lemet singkong gula merah kepada cucu dan keponakannya, Sabtu (21/10/2017).

Lihat juga...