Legitnya Lemet dari Singkong dan GuLa Aren

Camilan lemet, kata Sustari, selain lembut dan cocok untuk anak balita dan kerap menjadi hidangan tradisional dalam acara-acara keluarga serta doa bersama di pedesaan, kini sudah jarang dibuat oleh warga, meski proses membuatnya terbilang sederhana.

Sebelum membuat lemet, Sustari menyiapkan singkong roti yang memiliki tekstur lembut dan cukup pulen saat direbus menjadi singkong rebus atau diolah menjadi lemet.

Mia, menyukai lemet sekaligus sang anak dengan rasa manis dan tekstur yang lembut.
[Foto: Henk Widi]
Setelah bahan singkong yang disiapkan sebanyak dua kilogram dengan proses pengupasan dan dicuci bersih, proses selanjutnya singkong diparut menggunakan pemarut mesin milik salah satu warga yang menyediakan jasa pemarutan di desa tersebut, berbarengan dengan proses pemarutan kelapa yang tidak terlalu tua sebanyak satu butir sebagai bahan campuran.

“Sebelum ada jasa pemarutan singkong, saya mempergunakan pemarut manual yang membutuhkan waktu lama”, beber Sustari.

Setelah bahan baku utama disiapkan, bahan pelengkap untuk cita rasa lemet disiapkan, di antaranya garam halus secukupnya sebagai penambah cita rasa gurih, satu sendok teh vanili bubuk penambah aroma khas, gula merah sebanyak empat buah atau menyesuaikan adonan hingga terasa manis legit ciri khas lemet gula merah. Daun pisang kepok yang masih muda tak lupa disiapkan sebagai pembungkus lemet sekaligus penambah kesan alami dalam pembuatan makanan tradisional tersebut.

Setelah singkong diparut, bahan-bahan berupa gula merah yang sudah disisir halus, garam dan vanili bubuk diuleni hingga merata sekaligus penambahan kelapa parut sembari menuangkan air bersih secukupnya, dan dilakukan pengadonan hingga kalis.

Lihat juga...