KARANGASEM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berencana menurunkan Drone berukuran besar ke Bali.
Hal tersebut dilakukan untuk melakukan pemantauan secara langsung bagaimana aktivitas yang terjadi di puncak Gunung Agung Bali.
“Iya hari ini kami sudah kirim personil kita ke Bali,” ucap Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB saat dikonfirmasi Selasa (10/10).
Sutopo menjelaskan, jenis Drone yang dipakai untuk memantau gunung yang pernah meletus pada 1963 tersebut berbeda dengan jenis Drone yang biasa. Dimana Drone ini memiliki daya jangkau terbang hingga setinggi 1.2000 Fit, sementara untuk drone biasa berada jauh di bawahnya.
“Jenis Dronenya Fix Wings, Drone ini biasa digunakan pada dunia militer untuk melakukan pengamatan di wilayah musuh atau digunakan untuk melakukan pemantauan daerah-daerah teritori yang tidak bisa dijangkau oleh pasukan TNI,” imbuh Sutopo.
Ditanya soal kapan akan diterbangkan, dirinya mengaku belum tahu pasti, mengingat semua akan terlebih dahulu dikoordinasikan dengan petugas yang ada di Pos Pantau Rendang. Selain itu, proses penerbangan drone juga perlu memerhatikan kondisi alam. Artinya jika kondisi cuaca yang ada di Gunung Agung berkabut atau hujan, maka pesawat mini tanpa awak tersebut juga tidak bisa digunakan.
“Karena jenis Dronenya cukup besar, maka diperlukan landasan pacu untuk bisa menerbangkannya. Ya minimal cari lahan yang agak luas,” paparnya.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Kasubid Mitigasi Gunung Api PVMBG, Devy Kemal Syahbana, membenarkan rencana mendatangkan Drone milik BNPB tersebut.
Menurutnya hal tersebut dilakukan agar pemantauan secara fisik aktivitas Gunung Agung bisa dilakukan setiap saat. Mengingat sejak ditetapkannya status awas tidak ada petugas yang berani melakukan pemantauan langsung di puncak gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu.