Suka Swafoto Dengan Suasana Alam, Gunung Beruk di Ponorogo Jawabannya
Wisata alam ini pun dijaga oleh pemuda karang taruna. Setiap minggu selalu ada agenda kerja bakti. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan merawat tanaman yang ada di Gunung Beruk.
“Kami buka setiap hari mulai pukul 08.00-16.30 WIB,” tukasnya.
Selain menambah pemasukan desa, tempat wisata ini juga mampu menambah pendapatan warga yang berjualan di area wisata. Disini berjejer warung makanan yang dikelola oleh warga. Pengunjung pun dapat dengan mudah menemukannya. Meski berada di Gunung Beruk, jangan khawatir masalah perut.
“Akses jalan ke gunung pun diperbaiki oleh warga, ada jalan setapak yang biasa dilalui,” tandasnya.
Ada pula spot foto tambahan yang hanya ada saat musim penghujan. Adanya sungai kecil yang mengalir di Gunung Beruk. Keuntungan lainnya jika berkunjung kesini, tidak perlu merogoh kocek dalam, disini hanya ditarik biaya parkir alias gratis masuk kawasan wisata.
“Wisatawan tidak perlu membayar tiket, cukup bayar parkir saja Rp5 ribu,” cakapnya.
Dibalik segala daya tariknya, Gunung Beruk memiliki masalah sumber air. Jika musim kemarau, dipastikan disini kesulitan.
Ketua karang taruna, Teguh menambahkan, sebenarnya wisata yang ingin ditonjolkan bukanlah Gunung Beruk melainkan Gunung Bangkong. Dimana bisa menikmati sunrise. Namun ada satu pos di Gunung Beruk yang jadi favorit pendaki.
“Kami sebenarnya ingin mengangkat Gunung Bangkong bersama mahasiswa KKN UGM Yogjakarta, disana ada pemandangan sunrise dan bukit bintang,” tambahnya.
