Pemberontakan 1965 Merupakan Puncak Kekejaman PKI
SEMARANG — Malam itu, ratusan pemuda tampak duduk tenang menonton film yang berdurasi sekitar 3 jam di layar putih berukuran 3 x 3 meter. Mereka tampak antusias mengikuti acara Diskusi dan Nobar film “Pengkhianatan G 30 S PKI” yang diselenggarakan oleh Badko HMI Jateng DIY di halaman Wisma Perdamaian, Tugu Muda Semarang.
Seusai menonton film mereka menyatakan kekagumannya akan ketegasan Jenderal Soeharto yang langsung mengamankan situasi akibat diculik dan dibunuhnya 7 Jenderal oleh PKI di kawasan lubang buaya.
Menurut aktivis Perisai Muda Berkarya Jateng, Fathurahman yang didaulat menjadi salah satu narasumber diskusi menyatakan tindakan yang dilakukan oleh Jenderal Soeharto merupakan sebuah tindakan cerdas karena bisa menyelamatkan jutaan nyawa rakyat Indonesia yang ketakutan akan tindakan PKI yang dianggap telah menyebarkan teror berdarah hanya untuk merebut kekuasaan.
Fathurahman menambahkan bahwa salah satu sifat kepemimpinan Jenderal Soeharto yang selalu cepat mengambil keputusan dikarenakan beberapa kali Jenderal bintang lima tersebut terlibat dalam kondisi chaos
Ketua Umum Serikat Mahasiswa dan Pemuda Pantura (SMPP) Jateng mendukung instruksi Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo yang memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengadakan nonton bareng film :G30 S PKI”.
Film ini menceritakan bagian terpenting perjalanan Indonesia agar generasi muda menjadi tahu bahwa bangsa ini pernah mengalami tragedi berdarah akibat kekejaman PKI. Tetapi karena rahmat Allah SWT serta bersatunya militer dengan umat Islam maka tujuan PKI yang ingin merebut kekuasaan dan mengganti ideologi Pancasila dengan komunis bisa digagalkan