Panglima TNI: Kiai-Santri Berperan Besar dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

JOMBANG — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, peran kiai dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan sangat besar, sehingga diharapkan dari sejarah itu akan semakin menumbuhkan kebersamaan baik antara santri, rakyat, dan TNI.

Panglima mengingatkan peran santri juga sangat besar, misalnya saat mempertahankan NKRI dari serangan sekutu. Mereka ikut berperang demi menghancurkan penjajah.

“Sebagai Panglima TNI, saya ingatkan, yang membunuh Jenderal Mallaby bukan TNI. Yang membunuh (Mallaby) itu santri. Yang menurunkan bendera (Belanda) di Hotel Orange juga santri, bukan TNI,” katanya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (18/9/2017).

Ia mengatakan dirinya sengaja datang ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, selain silaturahim, juga ingin ziarah ke makam para pendahulu. Di pesantren tersebut terdapat makam para ulama, misalnya KH Hasyim Asy’ari yang juga pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama, KH Wahid Hasyim yang merupakan tokoh Islam, KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, yang merupakan mantan Presiden.

Panglima juga mengajak seluruh jajaran TNI untuk mengenang jasa para pahlawan dengan tradisi ziarah. Tradisi itu rutin dilakukan bebeberapa tahun terakhir, terutama dilakukan dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 TNI.

Ia mengatakan, ziarah tersebut dilakukan dengan maksud untuk mengingatkan pada prajurit agar mencontoh jiwa juang yang diwariskan para pendahulu. Mereka tidak gentar menghadapi musuh, bahkan jika harus mengorbankan nyawa.

“Kami mentradisikan ziarah ke makam para mantan Presiden Republik Indonesia yang merupakan Panglima Tertinggi TNI dan juga Jenderal Soedirman. Kami juga berdoa agar beliau semua menjadi pahlawan dan syuhada,” katanya.

Lihat juga...