Indonesia Dorong OKI Kembangkan Pusat Iptek di Berbagai Kawasan

JAKARTA — Pemerintah Indonesia mendorong seluruh negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk mengembangkan pusat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di berbagai kawasan.

Hal tersebut dikatakan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir dalam pertemuan para Menteri Ristek negara-negara anggota OKI di Astana, Kazakhstan pada Sabtu (9/9), melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (10/9/2017).

Menurut Menristekdikti RI, pembentukan berbagai pusat IPTEK tersebut akan memberikan dampak positif terutama bagi generasi muda yang sejak awal telah diperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mohamad Nasir menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik karena hal itu akan berpengaruh langsung terhadap karakter dan kemampuan murid untuk memiliki sikap kritis, jujur dan kreatif.

Selain itu, kata dia, isu kualitas pendidikan juga perlu diperhatikan sebagai syarat bagi terciptanya masyarakat sejahtera di seluruh negara OKI.

Peningkatan jumlah dan kualitas pendidikan kejuruan juga perlu terus dilakukan untuk menunjang kegiatan industri di seluruh negara OKI. Untuk itu, Pemerintah Indonesia mendorong kalangan industri dapat terlibat di dalam pengembangan pendidikan kejuruan.

Dalam pertemuan itu, Menristekdikti juga menyampaikan berbagai rencana pemerintah Indonesia dalam memajukan IPTEK nasional, antara lain pembangunan berbagai “science and techno parks”, program pembangunan kapasitas, pertukaran ahli di tingkat global, serta penyelenggaraan kerja sama riset dan pengembangan kewirausahaan teknologi.

Pertemuan tingkat Menteri para Menristek negara anggota OKI diadakan sebagai salah satu pertemuan pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI mengenai Iptek yang diselenggarakan di Astana, Kazakhstan, pada 10-11 September 2017.

Lihat juga...