“Sabtu-Minggu itu jadwal padat, bahkan penumpang ada yang berdiri. Untuk itu, kita harus menambah gerbong untuk melayani penumpang. Mudah-mudahan jika sudah ada kereta api baru, semuanya bisa dipenuhi,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Sulthon menyebutkan, selain melayani penumpang, pihaknya juga berencana melayani angkutan barang berupa sawit yang ada di Nareh, Kota Pariaman. Permintaan tersebut sudah ada dan pihaknya segera merealisasikannya.
“Kita sudah diminta untuk mengangkut sawit dari Nareh ke Teluk Bayur. Dalam waktu dekat akan kita realisasikan. Jika ini sudah terealisasi maka tentu akan memberikan alternatif jasa angkutan barang bagi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga mengatakan pengoperasian kereta api tersebut, nanti akan memudahkan masyarakat dari Kota Padang menuju bandara dan sebaliknya. Ia berharap pengoperasian itu bisa terlaksana sesuai jadwal dan tidak ada pengunduran lagi.
Ia menyebutkan, sebelumnya pengoperasian kereta api menuju BIM sempat molor dari jadwal. Bahkan, kali ini merupakan penundaan yang tiga kalinya, yang sebelumnya dijadwalkan akhir 2015. Namun, hal tersebut berjalan sesuai rencana dan akhirnya ditunda lagi hingga 2016 dan terakhir Oktober 2017 ini.
“Akan tetapi, pada Maret 2018 mendatang berkemungkinan besar Padang-BIM bisa digunakan, karena saat ini juga tengah menunggu penyempurnaan jembatan penghubung sky bird dan kedatangan kereta railbus,” ucapnya.