Sendang Jatisari, Penyedia Air Ribuan Warga Penengahan
LAMPUNG – Kekayaan alam akan pegunungan yang lestari di kawasan hutan lindung di area Gunung Rajabasa menjadi sumber kehidupan bagi ribuan warga sekeliling gunung tersebut. Meliputi warga di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Bakauheni, Rajabasa, Kalianda, dan Penengahan.
Terjaganya hutan kawasan tutupan dan kawasan hutan lindung Rajabasa bahkan telah memberi manfaat begitu besar sejak berpuluh puluh tahun lamanya. Salah satunya bagi ribuan warga di Kecamatan Penengahan dengan lancarnya pasokan air bersih bagi wilayah tersebut. Sendang Jatisari yang bertahan hingga kini, merupakan bukti nyata pentingnya kelestarian hutan Rajabasa yang dampaknya dirasakan hingga puluhan kilometer bagi masyarakat beberapa kecamatan dan desa.
Jumadi (50) pengelola Sendang Jatisari mengungkapkan, sebelum berkembang menjadi perkampungan, Sendang Jatisari merupakan aliran sungai besar yang memiliki sebuah sumber mata air dan terhubung dengan aliran air dari Gunung Rajabasa. Sejak tahun 1975, ungkap Jumadi, saat ayahnya masih hidup, baru ada sekitar lima orang warga yang menyalurkan air menggunakan selang plastik berasal dari Sendang Jatisari. Kualitas airnya cukup bersih untuk keperluan mandi, cuci, kakus serta pengairan area persawahan. Warga yang menyalurkan air tidak dipungut biaya kala itu sehingga semakin banyak warga memanfaatkan air bersih tersebut untuk berbagai keperluan.
“Sebagian warga masih memanfaatkan air sungai dari aliran sungai yang berasal dari Gunung Rajabasa. Namun sempat mengalami kekeringan akibat penebangan hutan sehingga warga mulai kekurangan air. Selanjutnya memanfaatkan air Sendang Jatisari yang tak pernah surut,” terang Jumadi, selaku pengelola Sendang Jatisari saat ditemui Cendana News tengah membersihkan sampah plastik dan mengecek saluran pipa dari sendang tersebut, Rabu (23/8/2017).