Putu Mayang Tabur Kelapa, Jajanan Tradisional Warna-warni nan Gurih

Langkah selanjutnya yaitu pewarnaan. Pewarnaan dilakukan sesuai selera dan sesuai kebutuhan masing-masing. Jika akan dijadikan dua warna maka, adonan dibagi menjadi dua di wadah yang berbeda. Selanjutnya masing-masing wadah diberikan warna yang diinginkan, lalu aduk hingga warna dari adonan tersebut rata.

“Setelah adonan diwarnai, langkah selanjutnya adalah proses pencetakan. Hal ini merupakan proses tersulit, sebab harus hati-hati supaya bentuk putu mayang dihasilkan bentuknya bagus. Saya biasanya memilih menggunakan cetakan menggunakan daun pisang yang diolesi minyak, sehingga bisa mengatur bentuknya sesuai selera,” imbuh Mariyah.

Setiap satu buah kue putu mayang yang terbentuk dari cetakan daun pisang, diletakan di suatu wadah yang besar. Kemudian, panaskan kukusan yang tutupnya sudah diberi tutupan kain lap. Ketika Sudah beruap, masukkan kue dalam cetakan, kemudian kukus tujuh – 10 menit hingga matang.

“Sembari menunggu matang, kukus kelapa parut yang akan ditaburkan di atas kue dengan menambahkan sedikit garam agar rasanya gurih. Lalu, putu mayang yang sudah matang bisa diletakan di atas wadah dan ditaburi kelapa parut. Kelapa parut membuat rasa menjadi gurih dan semakin enak,” kata Mariyah.

Mariyah mengaku, peminat kue putu mayang tabur kelapa ini masih banyak, hanya saja pedagang kue ini semakin sedikit. Menurutnya hal ini dikarenakan semakin jarangnya orang yang bisa memasak kue putu mayang tabur kelapa. Karena itu dia mengharap anak-anak muda sekarang bisa mulai belajar resep membuat makanan-makanan tradisional agar makanan tradisional tidak dikalahkan oleh makanan-makanan modern yang mulai merebak saat ini.

Lihat juga...