Putu Mayang Tabur Kelapa, Jajanan Tradisional Warna-warni nan Gurih

SEMARANG — Jajanan tradisional identik dengan tampilan yang sederhana dan kurang menarik. Namun hal ini sepertinya tidak ditemukan pada kue putu mayang. Selain tampilannya warna-warni seperti pelangi bentuknya seperti tumpukan mie membuat semakin unik.

Di Kota Semarang, kue putu mayang biasanya dijual di pasar-pasar tradisional. Adapun cara penyajian ada beberapa perbedaan, di antaranya dilengkapi dengan santan gula merah, dan ada juga yang dilengkapi dengan taburan parutan kelapa.

Siti Mariyah, pedagang kue putu mayang tabur kelapa menjelaskan, bentuk unik putu mayang yang seperti tumpukan mie itu didapatkan dari cetakan. Cetakan bisa terbuat dari daun pisang maupun cetakan khusus pabrikan. Untuk warnanya sendiri Mariyah menggunakan pewarna makanan berwarna hijau, merah, ataupun kuning. Sedangkan untuk warna putih tidak perlu menggunakan tambahan pewarna.

“Bahan yang dibutuhkan untuk membuat putu mayang tabur kelapa antara lain, tepung beras, gula pasir, garam, santan, tepung sagu, pewarna, kelapa parut dan daun pisang. Daun pisang itu digunakan untuk cetakan supaya bentuk kue mayang seperti tumpukan mie,” ungkap Mariyah saat ditemui saat berjualan, Sabtu (26/8/2017).

Langkah awal untuk membuat putu mayang tabur kelapa yaitu campurkan tepung beras, gula, garam, dan santan dalam wajan lalu dipanaskan sambil diaduk hingga menggumpal. Setelah itu adonan dimasukan ke dalam suatu wadah dan tambahkan sagu dan aduk menggunakan sendok. Setelah adonan mulai hangat, uleni adonan hingga merata.

Siti Mariyah, Pedagang Putu Mayang Tabur Kelapa/Foto: Khusnul Imanuddin
Lihat juga...