MUI Jateng: Radikalisme Kian Mengkhawatirkan

SEMARANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah ikut ambil bagian dalam mencegah munculnya berbagai gerakan radikal di masyarakat.

“Gerakan radikal, khususnya di Jawa Tengah, sudah pada tahap yang mengkhawatirkan, karenanya kami kini semakin mengambil peran untuk memerangi masalah tersebut,” kata Ketua MUI Jawa Tengah, Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Jumat (4/8/2017).

Ia mengungkapkan, salah satu upaya MUI Jateng dalam memerangi gerakan radikal adalah melalui Deklarasi Antiradikalisme yang akan dicanangkan dalam waktu dekat. “Pada 15 Agustus 2017, kami berencana melakukan Deklarasi Antiradikalisme secara serentak, agar masyarakat tahu bagaimana keinginan Jawa Tengah, agar terbebas dari gerakan radikal,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa gerakan radikal yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama Islam telah merenggangkan kohesi kehidupan berbangsa. Menurut dia, kerenggangan kohesi itu menyebabkan “ukhuwah Islamiyah” dengan sesama muslim terganggu, terlebih dengan umat agama lain.

“Pelaku gerakan radikal menggunakan nama Islam, kegiatannya dikemas seperti kegiatan umat Islam, dan bendera yang dibawa juga sama, tapi (gerakan) mereka merenggangkan kohesi kehidupan berbangsa,” katanya.

MUI Jateng juga berencana menerbitkan buku bertopik radikalisme yang dituangkan dengan bahasa ringan, sehingga masyarakat mudah memahaminya.

Melalui pemahaman yang benar, kata dia, diharapkan masyarakat tidak mudah terjebak masuk pada gerakan tersebut dan lebih mewaspadai keberadaannya “Kami bertekad mewujudkan Islam yang ‘rahmatan lil alamin’, Islam yang penuh kasih sayang. Sayang itu tentu jauh dari sikap radikal dan kekerasan,” ujarnya. (Ant)

Lihat juga...