Malaysia Pimpin AACC Dua Tahun ke Depan
SOLO — Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions/AACC), menyepakati Malaysia sebagai pemimpin AACC baru selama 2 tahun ke depan.
Ketua MK RI, Arief Hidayat, dalam pembukaan simposium AACC yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo, pagi tadi, menyebutkan, delegasi Malaysia terpilih secara aklamasi. “Setelah simposium dibuka, tidak ada lima menit seluruh delegasi AACC menyepakati Presiden MK Malaysia memimpin selama dua tahun ke depan,” ungkap Arief, usai pembukaan simposium AACC di UNS, Rabu (9/8/2017).
Terpilihnya Malaysia menjadi Presiden AACC, sebut Arief, sudah disepakati sebelum simposium dibuka. Bahkan, saat pertemuan AACC di Bali beberapa waktu lalu, sudah ada keinginan dari Malaysia untuk memimpin AACC. “Saat disampaikan kepada delegasi, seluruhnya tidak ada yang menolak, akhirnya disepakati,” imbuh dia.
Dalam simposium AACC ini, tidak hanya meyepakati Malaysia sebagai pimpinan selama 2 tahun ke depan, namun juga menyepakati negara selanjutnya yang memimpin AACC. Di antaranya, menyepakati kepemimpinan Kazakstan pada periode berikutnya, serta dilanjutkan Mongolia dan Thailand.
“Setelah Malaysia, sudah ada kesediaan dari Kazakstan dan dilanjutkan Mongolia dan Thailand. Seluruhnya terpilih, karena musyawarah mufakat yang dilakukan seluruh peserta simposium,” tandas Arief.
Terpilihnya Presiden MK Malaysia, Prof. Rauf, sebagai pemimpin AACC ini sekaligus menggantikan kepemimpinan Presiden AACC sebelumnya dari MK RI, Arief Hidayat.