KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari dalam rangka mengentaskan desa rawan pangan.
Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Trenggono di Kulonprogo, Selasa, mengatakan, sebelumnya di Kulonprogo terdapat 36 desa rawan pangan, namun sekarang tinggal enam desa, yang tersebar di Kecamatan Sentolo, Kokap, Girimulyo, Samigaluh.
“Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sangat efektif mempercepat pengentasan desa rawan pangan,” kata Trenggono.
Ia mengatakan saat ini di Kulonprogo terdapat 35 unit KRPL yang tersebar di 12 kecamatan. Pengembangan KRPL berasal dari APBD kabupaten 30 unit, dan APBN sebanyak lima unit. Pada 2018, Pemkab menargetkan menambah 15 KRPL. Rinciannya 10 KRPL dibangun menggunakan APBD, sisanya lewat APBN.
“Selain KRPL, kami mendorong masyarakat mampu mengolah pangan, yang bahannya berasal dari bahan beragam, bukan hanya beras, yang selama ini dikenal makanan pokok,” kata dia.
Menurut dia, KRPL mampu mencukupi kebutuhan pangan beragam dengan gizi seimbang. Mulai dari karbohidrat, vitamin, mineral, protein nabati maupun hewani.
“Kami mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) memanfaatkan pekarangan lebih produktif untuk mencukupi kebutuhan energi keluarga,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Bambang Tri Budi menyatakan, pada prinsipnya pemerintah mendorong setiap masyarakat mengolah pangan beragam dan gizi seimbang, lewat berbagai macam kegiatan, pelatihan dan pengembangan.
“Pemerintah menyadari pentingnya terus menyosialisasikan bahwa keragaman pangan dan gizi seimbang itu sangat menentukan agar tubuh manusia bisa tumbuh, berkembang, aktif, produktif dan berkelanjutan,” katanya. (Ant)