MAKASSAR – Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia menyelenggarakan acara ‘Sinergitas Forum Rektor Dalam Rangka Penguatan Desa Sejahtera Mandiri’ di Makassar, 31 Juli hingga 3 Agustus 2017.
Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga, dan Kelembagaan Masyarakat Kementerian Sosial Republik Indonesia, Bambang Mulyadi, mengatakan pertemuan ini merupakan ajang koordinasi antara para rektor dengan Kementerian Sosial untuk mencapai kesepahaman tentang pengelolaan Desa Sejahtera Mandiri.
“Hasil kegiatan ini diharapkan berupa rekomendasi untuk penguatan program Desa Sejahtera Mandiri yang merupakan salah satu program Kementerian Sosial,” kata Bambang.
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Sosial kepada perguruan tinggi dalam program ini.
Masing-masing perguruan tinggi, kata dia,tentu siap melaksanakan program ini dengan pendekatan yang spesifik. Khusus untuk Unhas, program ini diimplementasikan dalam bentuk KKN Tematik Desa Sejahtera Mandiri. “Saat ini, kami telah mengirimkan mahasiswa sebanyak 385 dalam 6 gelombang KKN untuk melakukan pembinaan terhadap beberapa desa di Kabupaten Bantaeng. Mahasiswa kami berasal dari berbagai fakultas, sehingga pengembangan desa sejahtera mandiri ini dapat dilakukan dengan perspektif keilmuan yang beragam,” papar Prof. Dwia.
Program KKN Tematik Desa Sejahtera Mandiri ini sangat relevan dengan pendekatan Unhas dalam social engagement melalui University Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Universitas). “Bagi saya pribadi, transformasi itu seharusnya berasal dari desa. Kita tidak boleh melupakan bahwa penduduk kota itu, pada dasarnya berasal desa. Sehingga istilah ndeso itu jangan diartikan negatif. Ndeso itu sumber kekayaan, karena pada desa-desalah tersimpan berbagai macam sumber daya,” ujarnya.