Indonesia dan India Bahas Tarif Pajak Impor Sawit
JAKARTA — Menteri Industri Makanan Olahan India, Harsimrat Kaur Badal saat ini sedang berada di Indonesia dalam rangka kunjungan kerja. Harsimrat hari ini menyempatkan waktu untuk bertemu secara langsung dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Enggartiasto Lukita.
Berdasarkan pantauan Cendana News langsung dari Gedung Kementrian Perdagangan (Kemendag), Gambir, Jakarta Pusat, pertemuan antara kedua menteri tersebut berlangsung secara tertutup.
Selang satu jam kemudian kedua menteri tersebut sempat menggelar acara jumpa pers dengan awak media yang telah menunggu diluar ruangan.
Menurut penjelasan yang disampaikan secara langsung oleh Enggartiasto Lukita menyebutkan bahwa agenda utama yang dibahas dengan Menteri Industri Makanan Olahan India tersebut berkaitan dengan adanya kenaikan tarif bea masuk produk minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia yang diterapkan oleh Pemerintah India.
Pemerintah India dilaporkan dalam waktu dekat berencana akan menaikkan biaya tarif pajak bea masuk produk CPO asal Indonesia, kenaikan tarfnya sangat tinggi yaitu diperkirakan mencapai 100 persen.
Tentu saja keputusan yang diambil oleh Pemerintah India tersebut sangat merugikan produk CPO asal Indonesia. Diperkirakan Pemerintah India tampaknya ingin melakukan proteksi terhadap produk CPO dari Indonesia.
Pemerintah India hingga saat ini diketahui juga telah menaikkan tarif bea masuk produk CPO asal Indonesia menjadi 15 persen, kemudian mereka juga menaikkan pajak impor minyak sawit olahan menjadi 17,5 persen dan 12,5 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan tarif sebelumnya.
“Pertemuan antara saya dengan Menteri Industri Makanan Olahan India salah satunya adalah membicarakan besaran pajak impor bea masuk terhadap produk minyak sawit atau CPO asal Indonesia yang ditetapkan oleh Pemerintah India. Tentu kita akan membahas masalah tersebut. Kita harus malakukan lobi bagaimana caranya agar mereka tidak menaikkan tarif bea masuk yang sangat tinggi terhadap produk CPO Indonesia,” papar Enggar kepada wartawan , Rabu (23/8/2017).