Hutan untuk Kemasyarakatan, Petani Diminta Ikut Kelola dan Jaga Hutan

Yosef Arianto salah satu peserta dari BKSDA unit Sikka kepada Cendana News mengaku sangat mendukung konsep HKm yang dibangun namun pihaknya lebih fokus kepada hutan konservasi.

“Kami tidak mengerti baik tentang HKm tetapi pada prinsipnya kami mendukung dan mendorong pengelolaan yang melestarikan hutan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yosef mengungkapkan bahwa HKm semestinya lebih berkaitan dengan KPH. Egon Gahar menjadi kawasan penyanggah dan BKSDA fokus pada statusnya tersebut khususnya terkait suaka margasatwa.

Ketua Forum HKm Mapi Detun Tara Gahar, Firmus Piru saat ditanyai Cendana News mengatakan bahwa IUP HKm ada sejak tahun 2013 tetapi karena tidak ada aktivitas maka tahun 2015 pihaknya melakukan insiatif untuk mendistribusikan lahan pada anggota namun ditegur Dinas Kehutanan dan dibatalkan sampai dengan tahun 2016.

Namun terang Firmus, setelah dilakukan musyawarah besar HKm Mapi Detun Tara Gahar oleh WTM dan UPT KPH Sikka yang dihadiri oleh anggota, mulai saat itu kegiatan HKm  berjalan hingga kini.

Diskusi terkait Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang dilaksanakan oleh CEPF, WTM, Burung Indonesia, BKSDA Sikka dan para kelompok tani di kantor WTM. Foto: Ebed de Rosary
Lihat juga...