Diterjang Abrasi, Nelayan Legundi Terpaksa Pindah
LAMPUNG – Abrasi atau pengikisan wilayah pantai di pesisir Timur Lampung akibat pengaruh gelombang pasang dari Laut Jawa sudah mulai mengancam sebagian wilayah Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Sebagian sudah diantisipasi dengan proses pembangunan talud dengan sistem semen dan penambahan material batu untuk penahan gelombang penyebab abrasi pantai.
Meski demikian, sejumlah wilayah dengan cakupan luas mencapai puluhan hektar masih terancam mengalami pengikisan lahan di area pesisir pantai seperti dialami warga Desa Legundi yang terpaksa pindah rumah akibat abrasi selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Saryani (45) salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Ketapang, sebagian warga nelayan yang tinggal di desa-desa pesisir pantai sudah menikmati fasilitas penahan gelombang dengan sistem talud di antaranya wilayah Desa Ketapang Laut dan Desa Sumur yang sudah dibangun talud penahan gelombang sejak beberapa tahun silam.
Warga Desa Legundi yang tinggal di wilayah Kecamatan Ketapang menurut Saryani juga berharap, pemerintah memberi perhatian serius untuk nasib warga nelayan di wilayah tersebut yang sudah terimbas abrasi pantai lebih kurang sejauh 200 meter dari titik awal bibir pantai. Selain berimbas pada rumah, dermaga tradisional, sebagian pemilik kebun bahkan harus kehilangan ratusan tanaman kelapa produktif yang tumbang dan mati akibat abrasi.
“Selama puluhan tahun abrasi mengikis hingga ratusan meter dari titik awal pantai. Jarak antara Pulau Suling dan daratan Pulau Sumatera awalnya hanya dekat, kini sangat jauh dari bibir pantai dan banyak pohon tumbang,” terang Saryani saat berbincang dengan Cendana News, Senin (21/8/2017).