Kendari Kembangkan Urban Farming

KENDARI – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mulai mengembangkan Urban Farming atau pola bercocok tanam secara modern dengan memanfaatkan lahan terbatas.

Kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono, mengungkapkan, Urban Farming dengan menggunakan konsep total organik, merupakan salah satu upaya untuk menekan inflasi di Kota Kendari. “Berdasarkan hasil penghitungan Badan Pusat Statistik pada Juni 2017, Kota Kendari mengalami inflasi cukup tinggi, menembus angka 3,58 persen,” kata Minot Purwahono, di Kendari, Jumat (21/7/2017).

Menurut Minot, dari angka inflasi 3,58 tersebut, 1,8 persen di antaranya disumbang dari kenaikan harga sayur mayur yang disuplai dari daerah lain dengan jumlah yang masih terbatas.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota kendari, Alamsyah Lotunani, menjelaskan, bercocok tanam dengan cara urban farming di lahan terbatas, sangat sejalan dengan program Pemkot Kendari. “Tentu kami sangat mengapresiasi upaya ini, namun demikian Kota Kendari masih memiliki potensi lahan yang cukup besar untuk bercocok tanam jenis sayur-sayuran, sehingga ke depan kita tidak bergantung lagi dengan daerah lain,” ujar Alamsyah.

Karena itu, dengan adanya pelatihan urban farming bagi petani dan penyuluh pertanian, kontribusi sayur mayur di Kota Kendari diharapkan dapat meningkat, sehingga suplai sayur tidak tergantung lagi dengan daerah lain. (Ant)

Lihat juga...