Galuik Balam Hoerdijah Adam

Ia mengatakan kesetiaan yang ingin disampaikan yaitu usaha manusia dalam mempertahankan keakraban atau kasih sayang yang dilakukan pada bagian sebelumnya.

Lebih lanjut Rafiloza menjelaskan poin ketiga yang disampaikan melalui komposisi musik ini adalah sebuah wujud pengobatan, berangkat dari ritual anak balam yang memiliki fungsi religius.

Musik Modern Dalam penggarapannya sang komposer menggunakan pendekatan pada budaya Minangkabau dan musik modern atau kontemporer.

Karya musik yang digarap oleh Rafiloza menunjukkan unsur-unsur konsep interpretasi dalam ‘Galuik Balam’ yang terdiri atas konsep musikal interteks.

Selain itu di dalam karya ini juga terdapat konsep musikal modern, konsep non-musikal serta konsep musik kolaboratif.

Lebih lanjut Rafiloza berhasil mewujudkan sebuah musik yang terdiri atas penggalian terhadap hakikat balam-balam dan anak balam.

Ia juga membangun musikal berdasarkan suasana magis anak balam dengan menggabungkan instrumen tradisi, modern dan musikal sehingga menciptakan unsur-unsur yang dramatik.

Pada pementasan tersebut Rafiloza melibatkan 109 pegiat seni serta akademikus di lingkungan ISI Padang Panjang.

Ferry Herdianto selaku Pimpinan Produksi menyebutkan 109 orang pendukung tersebut terbagi dalam tim artistik dan tim produksi.

Terkait penggunaan tim dalam jumlah yang besar Rafiloza menjelaskan ia ingin menampilkan sesuatu yang baru dari wajah kesenian Minang.

Menurutnya dalam beberapa kesenian tradisional Minang biasanya hanya melibatkan pemain dalam jumlah sedikit, seperti halnya saluang yang hanya membutuhkan seorang tukang saluang dan satu orang tukang dendang.

Lihat juga...