Ekonom Indef: Ekonomi Indonesia Sudah Lampu Merah

JAKARTA – Ekonom Senior Institute Development of Economics and Finance (Indef), Didik J. Rachbini, menilai wacana perombakan kabinet atau reshuffle yang dalam waktu dekat akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan berdampak besar bagi perekonomian nasional. Didik berpendapat kondisi ekonomi Indonesia kini sudah lampu merah.

Didik mengatakan, dari sisi ekspor terjadi tren penurunan drastis dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Pada 2013, realisasi ekspor Indonesia mampu menembus angka  US$200 miliar, namun saat ini justru tidak mencapai US$100 miliar.

“Kalau negara ekspornya sudah hebat, itu sama dengan masuk olimpiade dapat 20 medali emas. Ekspor ini tanda dinamika kebijakan, kredit bank, employement, dan pemerintahan hidup. Tapi sekarang, hampir menyentuh US$100 miliar, separuhnya tergerus. Ini gawat, saya tidak perlu bicara macam-macam. Karena, satu angka saja mencerminkan hampir keseluruhan dinamika ekonomi di Indonesia,” ujar Didik, dalam Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun Indef 2017 di IPMI International Bussines School, Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Selain itu, tambah Didik,  konsumsi dan daya beli masyarakat yang sebelumnya menjadi andalan pemerintah justru anjlok. Bahkan sejumlah peritel melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya, karena sektor ritel yang tengah lesu saat ini.

“Seluruh supermarket konsumsi yang dulu diandalkan sekarang anjlok semua. Hypermartlay off karyawan. Tanda-tanda daya beli melemah. Jadi, mau reshuffle atau tidak nggak ada gunanya. Sekarang tinggal menunggu waktu. Karena tahun 2018 yang akan datang akan sibuk dengan agenda pilkada serentak, juga persiapan pilpres, tidak ada waktu lagi untuk konsolidasi,” jelasnya.

Lihat juga...