BPBD se-Aceh Belajar Penanganan Bencana di Solo

“Kita ingin tahu, bagaimana menyusun regulasinya. Karena di Aceh kita belum ada bisa memberikan santunan. Kita ingin belajar banyak soal regulasi ini,” ungkap Ridwan.

Dalam kunjungan kerja yang diikuti 8 BPBD yang ada di Provinsi Aceh ini, selain belajar lebih lanjut penanganan bencana longsor di Karanganyar, juga mengunjungi BPBD lain. Yakni, BPBD Solo. Mereka belajar terkait penanganan bencana banjir. Sedangkan di BPBD Klaten, mereka melihat lebih dekat sekolah sungai.

“Jadi kita ingin lengkapi, selain di Solo dan sekitarnya, kita juga akan ke Surabaya. Kita ingin belajar banyak tentang penanganan bencana yang ada di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekda Karanganyar, Samsi menambahkan, penangan bencana di Bumi Intanpari tergolong baik, karena kerja bareng dari sejumlah instansi pendukungnya. Tak kecuali banyaknya relawan dan komunitas yang selama ini bersinergi dengan BPBD Karanganyar.

“Di Karanganyar ada 30 organisasi kemasyarakatan yang berkaitan dengan keberbencanaan. Baik relawan, SAR, pecinta alam, dan lain sebagainya. Kalau jumlah relawannya mencapai 1.474 orang,” jelas Samsi.

Ditambahkan Samsi, selama ini Karanganyar sudah dapat memberikan santunan bagi korban bencana. Yakni, sebesar Rp5,5 juta untuk korban meninggal dunia, serta Rp2 juta untuk korban luka berat. “Seluruh santunan sudah diatur besarannya. Termasuk juga dari provinsi,” pungkasnya.

Lihat juga...