Bermula Dari Hobi Nasruloh Lestarikan Burung Perkutut
LAMPUNG — Mendengarkan suara kicau burung jenis perkutut menjadi hobi Nasruloh (48) sejak masih muda. Berkat hobi itu Nasrulloh mendapatkan sebuah pekerjaan sambilan untuk melakukan proses penangkaran burung perkutut.
Warga Desa Blambangan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan ini jatuh hati pada burung Perkutut saat dirinya memiliki kebun di kaki Gunung Rajabasa. Waktu itu ia memiliki dua ekor burung perkutut yang merupakan jenis perkutut liar.
Burung perkutut liar tersebut sulit dikembangbiakkan meski memiliki suara nyaring yang tak kalah dengan burung perkutut hasil persilangan yang dikenal dengan perkutut bangkok dan kini mulai ditangkarkannya.
Pada 2009 lelaki yang sehari hari sibuk memiliki pekerjaan utama sebagai pebisnis jual beli hasil pertanian tersebut mencoba mengikuti latihan bersama sekaligus kontes “Kung Mania” atau para pecinta burung Perkutut di kota Metro Lampung Tengah.
Sebagai pemula laki laki yang kala itu baru memiliki dua pasang Perkutut persilangan mengaku mendapatkan juara 3 kelas dewasa yunior dan memacunya untuk mengikuti berbagai kontes burung perkutut.
“Saya belajar mengenali suara burung yang menjadi juara dari berbagai kelas dan setelah itu saya kerap berlatih bersama penghobi burung Perkutut di Lampung Selatan selanjutnya mulai mengikuti kontes hingga keluar Lampung,” terang Nasruloh saat ditemui Cendana News di kandang penangkaran burung Perkutut miliknya, Senin (24/7/2017)
Beberapa kontes Kung Mania yang diselenggarakan di Metro, Bandarlampung hingga ke wilayah Serang Provinsi Banten pun diikutinya dari berbagai kelas. Nasrulloh pernah mengikuti kelas Piyik atau anakan, kelas Dewasa Yunior serta Kelas Dewasa.