JAMBI — Pemerintah Provinsi Jambi berharap semua pihak mendukung upaya restorasi (pemulihan) lahan gambut di daerah itu karena kerusakan lahan saat ini sudah mengkhawatirkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Erwan Malik di Jambi, Rabu, mengatakan salah satu upaya yang ditempuh dalam rangka restorasi gambut adalah dengan membuat sekat kanal (kanal blocking) di lahan gambut, agar lahan gambut tetap basah sehingga tidak mudah terbakar.
“Kerusakan lahan gambut baik pada kawasan hutan lindung maupun budidaya dapat kita kategorikan pada kondisi yang mengkhawatirkan. Semua pihak harus berupaya mengatasi kerusakan gambut dan mendukung kebijakan restorasi yang dicanangkan pemerintah pusat,” katanya saat membuka Sosialisasi Restorasi Gambut di Jambi.
Erwan menjelaskan Provinsi Jambi memiliki lahan gambut kurang lebih 700.000 hektare dengan target luasan lahan gambut yang akan direstorasi mencapai 151.662 hektare.
Terdiri dari kawasan hutan lindung seluas 25.880 hektare, lahan gambut pada kawasan budidaya berizin seluas 99.774 hektare, serta lahan gambut pada kawasan budidaya tidak berizin seluas 26.008 hektare.
“Intinya pembasahan lahan gambut dengan dibuat sekat-sekat kanal agar lahan tidak kering dan tidak mudah terbakar,” katanya.
Menurutnya, lahan gambut saat memasuki musim kemarau atau kering sangat mudah terbakar. Jika terbakar akan menghasilkan polusi udara yang buruk bagi kehidupan manusia terlebih anak-anak dan balita.
Untuk menghindari bencana kabut asap tahun 2015, pemerintah, kata Erwan, bekerja sama dengan semua pihak ikut menjaga lingkungan, bahkan butuh aksi tanggap atas titik api yang ada guna mencegah kebakaran yang lebih luas.