Inovasi Warga Wujudkan Kelurahan Sukun Jujugan Wisata

KAMIS, 13 APRIL 2017

MALANG — Rasa kebersamaan dan kreativitas warga Kelurahan Sukun dalam menghadirkan inovasi-inovasi baru di wilayahnya patut diacungi jempol. Sehingga tidak salah jika banyak yang beranggapan Kelurahan Sukun layak untuk dijadikan sebagai jujugan wisata.

Sinarni.

Seperti yang di lontarkan Camat Sukun, Sinarni, saat acara penilaian lomba Otonomi Award Lurah dan Camat Kota Malang, Kamis (13/4/2017).

“Dilihat dari potensi yang ada dan keaktifan semua warga mulai dari RW 1-9, saya sangat berharap Kelurahan Sukun bisa menjadi tempat jujugan wisata,” sebutnya.

Seandainya setiap warga mau mengecat rumahnya dengan cat warna-warni mungkin akan lebih luar biasa lagi. Sehingga kampung warna warni bukan hanya ada di Jodipan saja tapi juga ada di Sukun. Ditambah lagi, di wilayah yang terdiri dari 9 RW dan 113 RT memiliki olahan makanan yang mungkin belum ada di tempat lain.

“Sesuai dengan namanya, kelurahan ini memiliki olahan makanan berbahan dasar Sukun yang bisa dibuat kue dan juga roti,” jelasnya.

Sementara itu, Lurah Sukun, Bambang Widjajanto mengungkapkan, agar keinginan tersebut bisa tercapai di perlukan beberapa strategi di antaranya peningkatan kualitas aparatur dalam pelayanan masyarakat serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sehingga bisa terbentuk keterpaduan.

“Karena kalau hanya peningkatan kualitas aparatur, masyarakat akan merasa tidak terlibat apa pun. Padahal kalau masyarakat terlibat dalam proses pembangunan, hasilnya akan sangat luar biasa seperti yang bisa dirasakan saat ini,” ucapnya.

Saat ini di Kelurahan Sukun telah memiliki kampung tematik di masing-masing RW di antaranya kampung Toga dan kampung Terapi. Dikatakan juga bahwa warga kelurahan Sukun punya banyak inovasi, salah satunya adalah komposter yang bukan hanya sebagai pengurai sampah, tetapi juga digunakan sebagai budidaya bekicot.

Lihat juga...