Hal berbeda dialami oleh petani di wilayah Kecamatan Ketapang yang masih terimbas banjir di Desa Sumbernadi yang sebagian lahan sawahnya terendam air luapan sungai Kali Asin.
Salah satu pemilik lahan sawah, Ahmadi (45) mengaku, lahannya dihantam banjir pada pertengahan bulan Februari saat menjelang masa padi berisi membuat sebagian padi miliknya tidak tumbuh dengan sempurna.
“Ini saat menjelang panen justru hujan disertai angin kencang sehingga sebagian padi roboh, kami terpaksa melakukan proses ngasak atau memilah padi yang masih bisa dimanfaatkan,” sebutnya.
Proses ngasak akibat hujan disertai angin diakuinya dilakukan agar ia tak mangalami kerugian cukup besar. Dari luasan lahan sekitar setengah hektar biasanya memperoleh hasil satu ton lebih, namun musim tanam kali ini dipastikan hanya akan memperoleh hasil dalam jumlah kuintalan.
Selain tidak berproduksi dengan baik, sebagian padi miliknya bahkan tidak bisa dipanen akibat terendam air dan tidak berisi. Ia berharap pembuatan tanggul pada tanggul penangkis sungai bisa cepat dilakukan agar petani dan petambak di wilayah tersebit tidak mengalami kerugian saat musim hujan yang menimbulkan banjir.
Jurnalis : Henk Widi / Redaktur : ME. Bijo Dirajo / Foto : Henk Widi