Berinvestasi Sambil Berhemat, Sukurdi Manfaatkan Kotoran Sapi Jadi Energi Alternatif

RABU, 29 MARET 2017

LAMPUNG — Tinggal di lingkungan masyarakat yang tidak memelihara ternak membuat Sukurdi (52) dan sang isteri Kuswati (50) kerap kesulitan saat limbah ternak sapi sebanyak delapan ekor miliknya akan dibuang dan kerap menimbulkan aroma tak sedap. Sukurdi bahkan mengaku dari sekitar puluhan kepala keluarga yang ada di Dusun Klaten Desa Klaten Kecamatan Penengahan hanya dirinya yang memelihara ternak sapi jenis Limousin dan sapi Metal. 

Sukurdi dan isterinya Kuswati menggunakan kompor gas dari biogas

Ia mulai mencari solusi agar limbah ternak sapi yang ada di samping rumah dengan lahan terbatas tersebut dapat dibuang sekaligus bisa dimanfaatkan dan tanpa mengganggu lingkungan. Solusi mulai ditemukan saat setahun lalu suami isteri tersebut sepakat untuk membuat instalasi pembuangan limbah kotoran ternak sapi sekaligus menjadi sumber bahan baku untuk biogas kotoran sapi.

Sukurdi mengaku sejak setahun lalu awalnya kesulitan mencari peralatan dan perlengkapan instalasi untuk membuat alat pengolahan limbah gas. Berburu di internet dan bahkan bertanya kepada beberapa toko di wilayah Lampung pun belum membuahkan hasil. Namun ia mengaku di desanya sudah ada dua warga yang memanfaatkan bio gas kotoran ternak sapi meski instalasi yang digunakan merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui instansi terkait.

Tak kehilangan akal ia pun mencoba mempelajari cara pembuatan instalasi bio gas tersebut dari internet sekaligus belajar dari warga yang terlebih dahulu memilikinya.

“Saya sudah berusaha mencari alat alat instalasi bio gas di internet dan pernah mendapatkannya di dua kota di Bandung dan Surabaya namun membelinya harus dalam jumlah paketan sementara saya sudah membuat instalasi sendiri dan ingin membeli satuan untuk lampu dan kompor gas saja tapi tidak bisa,” terang Sukurdi saat ditemui Cendana News tengah memberi makan ternak sapi jenis Metal dan Limousin miliknya di Desa Klaten Kecamatan Penengahan, Rabu (29/3/2017).

Lihat juga...