Hj. Sudarmi, Membuka Cakrawala Baru Bersama Damandiri

RABU, 1 FEBRUARI 2017

JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — “Rasa syukur yang paling tepat adalah dengan jalan mempertahankan kemurnian cita-cita kemerdekaan dan bekerja keras membangun bangsa ini sebagai pengisian kemerdekaan“. Demikian pesan H.M. Soeharto, Presiden kedua RI bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hj. Sudarmi

Setiap warga negara Indonesia, wajib mengisi kemerdekaan melalui beragam kegiatan positif bagi diri-sendiri serta masyarakat yang ada di sekitarnya. Para ibu inspiratif yang tergabung dalam Posdaya Bahagia RW 01 Ceger binaan Yayasan Damandiri (baca: Jejak Langkah Damandiri di RW 01 Ceger Cipayung), membuktikan, bahwa mereka mampu mengambil bagian dalam mengisi kemerdekaan melalui beragam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah-satu dari sekian banyak perempuan inspiratif RW 01 Ceger adalah Hj. Sudarmi, Ketua Posdaya Bahagia RW 01 Ceger, Jakarta Timur.

Lahir di Solo pada 30 Maret 1948, Sudarmi kecil tumbuh dalam situasi negara yang penuh konflik internal dan suhu politik tinggi. Pada 1969, memasuki usia 21 tahun, Sudarmi muda datang ke Jakarta untuk mengabdikan diri kepada negara sebagai Guru Sekolah Dasar (SD). Dari pernikahannya dengan H. Tugiman, ia dikaruniai 5 orang anak. Dan, dari kelima anaknya, Sudarmi bersama suaminya mendapat 11 orang cucu. Sama seperti Sudarmi, suaminya juga seorang abdi negara sebagai pegawai di Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) di Cipulir, Jakarta.

Bersama suami dan anak-anaknya, Sudarmi tinggal di wilayah RW 01 Ceger, Cipayung, Jakarta Timur sejak 1993. Sudarmi juga terhitung aktif dalam setiap kegiatan warga. Ia menjadi salah-satu panutan, karena memiliki kepekaan tinggi terhadap keadaan lingkungan, sekaligus masyarakat sekitar. Selama 24 tahun keberadaannya di RW 01 Ceger, Sudarmi menjadi aktivis tangguh kegiatan PKK hingga Posyandu.

Lihat juga...