RABU, 22 FEBRUARI 2017
YOGYAKARTA — Di tengah suasana siang terik, sejumlah perajin perkakas rumah tangga berbahan logam di kawasan Jalan Ronodigdayan, Kampung Lempuyangan, Bausasran, Danurejan, Yogyakarta tampak tengah bersantai menunggu pelanggan. Hanya beberapa perajin saja yang tampak sibuk bekerja membuat perkakas rumah tangga berbahan plat aluminium, timah, dan sebagainya.
![]() |
Salah seorang perajin perkakas berbahan logam di kawasan Lempuyangan, Budi Priyanto. |
Sejak puluhan tahun, kawasan di selatan stasiun Lempuyangan ini memang telah terkenal dengan perajin berbahan logam. Mereka biasa membuat berbagai alat perkakas rumah tangga mulai dari panci, pengukus, loyang, hingga perlengkapan lain dari bahan aluminium, timah, stainlees steel, dan sebagainya. Mereka juga melayani pesanan papan nama, baik itu untuk instansi pemerintah, swasta hingga peralatan teknik tepat guna dari sekolah dan perguruan tinggi.
Selama puluhan tahun mereka menempati lapak-lapak sederhana di pinggir jalan masuk kampung. Alat yang mereka gunakan pun tampak masih sangat sederhana dan manual. Semuanya kebanyakan merupakan alat tradisional yang mereka warisi secara turun-temurun dari generasi perajin sebelumnya.
“Saya sudah menjadi perajin di sini sejak lulus SMA. Dulu bapak saya juga seorang perajin logam. Saya hanya meneruskan saja,” ujar salah seorang perajin di kawasan itu, Budi Priyanto (47), warga Macanan, Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Rabu (22/02/2017).
Menurut Budi, keberadaan perajin logam di kawasan Lempuyangan sudah ada sejak tahun 1970-an silam. Dulu hanya ada satu atau dua perajin saja yang membuka usaha pembuatan dan reparasi berbagai macam alat rumah tangga berbahan logam. Namun, seiring waktu, jumlah perajin bertambah. Kini, sedikitnya ada 6 orang perajin di kawasan itu, serta sejumlah perajin lain yang tersebar di tiap sudut kampung.