Majukan Pariwisata, Pemkab Resmikan Rute Bus Kalianda-Bandara Raden Intan II

Peresmian tersebut langsung dibuka oleh Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan dan disaksikan oleh Direktur Utama BUMD PT. Lampung Jasa Utama, Andi Jauhari Yusuf, pejabat Dinas Perhubungan serta sebagian dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan menyebutkan, pembukaan rute baru yang dilaksanakan di depan Masjid Kubah Intan Kalianda sebagai rest area sekaligus pusat kota Kalianda merupakan terobosan baru untuk semakin memudahkan masyarakat dalam mencari moda transportasi. Selain pengembangan untuk kemudahan masyarakat yang akan menuju bandara Raden Inten II, pengoperasian bus Trans Lampung dari masjid Kubah Intan Kalianda menuju Bandara Raden Inten II juga untuk memajukan sektor pariwisata di Lampung Selatan.

“Akses transportasi merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah terutama di Lampung Selatan memiliki banyak tempat tempat wisata sehingga akses tranportasi perlu ditambah dan lebih memudahkan wisatawan yang akan berkunjung ke Lampung Selatan,”terang Zainudin Hasan, Selasa siang (27/12/2016).

Ia juga menjelaskan, dengan keberadaan pemberhentian (halte bus) yang dipusatkan di rest area masjid Kubah Intan Kalianda akan semakin mengintegrasikan semua fasilitas yang ada di tempat tersebut. Selain fasilitas penjualan tiket, pusat kuliner, pusat untuk kegiatan ibadah, lokasi tersebut juga relatif dekat dengan tempat tempat wisata di Lampung Selatan diantaranya way belerang, pantai pantai pesisir Kalianda dan dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Lampung Jasa Utama, Andi Jauhari mengatakan, pengoperasian rute baru tersebut merupakan program angkutan aglomerasi yang dijalankan oleh bus Trans Lampung. Sebelumnya PT LJU juga sudah mengoperasikan rute sejenis dari Kabupaten Pringsewu menuju Bandara Raden Inten II. Langkah perizinan, hal-hal tekhis yang telah diselesaikan membuat proses pengoperasian trayek baru Kalianda-Bandara segera cepat terealisasi apalagi rencana tersebut sempat diwacanakan pada awal Desember lalu.

“Semuanya demi kemajuan Lampung Selatan sehingga adanya trayek baru ini bisa memudahkan masyarakat umum dan khususnya wisatawan yang akan berkunjung ke Lampung Selatan sebab selama ini wisatawan yang akan ke Lampung Selatan mengeluhkan minimnya transportasi,”ungkap Andi Jauhari.

Kondisi bus yang dioperasikan juga terbilang nyaman dengan fasilitas air conditioner (AC), menjaga kebersihan dan kenyamanan dengan tiket dijual di lokasi perhentian layaknya bus trans Jakarta. Rute yang akan dilalui diantaranya Kalianda-Pelabuhan Panjang-Kota Bandarlampung-Bandara Raden Inten II Natar dengan jumlah armada sebanyak dua hingga tiga bus perhari. Uji coba yang dilakukan sebelumnya dilakukan dengan menyesuaikan jadwal penerbangan di bandara Raden Inten II. 

Sementara untuk tarif yang dibebankan kepada penumpang dari Kalianda menuju Bandara Raden Inten II dipatok Rp35.000,- per penumpang. Sementara dari Kalianda ke Bandarlampung hanya Rp15.000,- per penumpang, harga yang cukup ekonomis dibandingkan naik kendaraan umum lain seperti travel. 

Salah satu penumpang yang hendak menuju Kecamatan Natar tempat Bandara Raden Intan II berada, Sonia (34) mengaku akan mencoba rute baru tersebut sekaligus akan pulang ke kampungnya setelah berada di Kalianda. Ia berharap dengan adanya pilihan moda transportasi yang aman, nyaman dan memiliki ketepatan waktu bisa membuat penumpang lebih memilih bus Trans Lampung di rute baru tersebut.

“Selama ini kan kami selalu naik travel dengan biaya yang lebih mahal namun dengan keberadaan bus ini semoga akan menambah pilihan kami untuk bepergian,”ungkap Sonia.

Jadwal keberangkatan pada pagi dan sore hari menyesuaikan dengan jadwal di Bandara Raden Intan II untuk pelayanan penerbangan sekaligus menjadi sumber pemasukan bagi para pedagang di rest area setempat. Sejumlah pedagang makanan mengaku dengan banyaknya penumpang menunggu untuk naik bus maka jumlah konsumen akan semakin ramai dan bisa beroperasi hingga malam hari.