SABTU, 03 DESEMBER 2016
MATARAM — Data Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan, jumlah embung rakyat yang terdapat dan tersebar di seluruh Kabupaten Kota NTB mencapai 2.237 dengan usia mencapai puluhan tahun.
![]() |
Embung rakyat atau bendungan kecil Temodo Lombok Timur NTB yang kondisinya memprihatinkan dan butuh perbaikan |
Selama sekian puluh tahun ada dan dimanfaatkan masyarakat petani untuk kebutuhan irigasi pertanian, seluruh embung rakyat yang ada tidak pernah mengalami perbaikan, baik fisik bendungan maupun pengerukan endapan sedimentasi yang memenuhi permukaan bendungan.
Embung Batu Bokah, Desa Banyu Urip, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) misalkan, semenjak dibangun tahun 1989 oleh Presiden Soeharto untuk menunjang kebutuhan pengairan pertanian gugur ancah (Gora) di Lombok bagian selatan sampai sekarang belum pernah ada perbaikan berarti, baik dari Pemkab Loteng maupun Pemprov NTB.
Selain pintu pembuka dan penutup air bendungan sudah rusak dan tidak bisa difungsikan, permukaan bendungan juga sudah sangat dangkal, tertutupi endapan tanah pegunungan yang terbawa air hujan, akibat pegunungan sekitar sudah gundul sehingga tidak mampung menampung debit air dalam jumlah besar.
“Sudah banyak terjadi kerusakan pada bendungan, maklum umur bendungan yang sudah cukup tua dan tidak pernah ada perbaikan” kata tokoh masyarakat yang juga petugas pengatur pembagian air Desa Banyu Urip, H. Isnaini kepada Cendana News, Sabtu (3/12/2016).
Padahal, kata Isnaini, keberadaan embung Batu Bokah sangat membantu kebutuhan irigasi pertanian petani, terutama saat musim kemarau menanam tembakau, padi, maupun tanaman palawija.
Kondisi sama juga terjadi pada embung Temodo, Desa Temodo, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), permukaan bendungan sudah sangat dangkal dan dipenuhi endapan tanah pegunungan.
“Dulu saat belum dangkal seperti sekarang, air embung Temodo cukup membantu untuk kebutuhan penanaman tembakau, sekarang seringkali debit air yang ditampung tidak mencukupi, karena permukaan bendungan sudah dangkal,” kata Anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.
Alwan bersama masyarakat petani lainnya berharap kepada pemerintah, supaya keberadaan embung Temodo dan embung rakyat lain di NTB bisa dilakukan perbaikan.
Jurnalis : Turmuzi / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : Turmuzi