Bupati Sumba Barat Gelar Rapat Evaluasi Pencapaian Swasembada Pangan

MINGGU, 18 DESEMBMER 2016

WAIKABUBAK — Rapat evaluasi kinerja pelaksanaan Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) sangat penting untuk mengukur sejauh mana hasil yang telah dicapai. Semua ini dilakukan untuk pencapaian swasembada pangan di Kabupaten Sumba Barat. Demikian disampaikan Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole, saat evaluasi kinerja pelaksanaan Upsus Pajale tahun  anggaran 2016 di Aula Kantor Bupati Sumba Barat, pekan ini.
Bupati Sumba Barat Drs,Agustinus Niga Dapawole saat memimpin rapat evaluasi  kinerja pelaksanaan Upsus Pajale.
Dikatakan Agustinus, dengan kegiatan ini diharapkan target pemerintah untuk swasembada pangan dapat tercapai. Hal ini sangat penting, mengingat lahan potensial di Sumba Barat masih berpeluang untuk dikembangkan. “Kegiatan evaluasi ini juga bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian dalam produksi padi, jagung dan kedelai di wilayah Kabupaten Sumba Barat,” ujarnya.
Bupati Sumba Barat juga mengintruksikan kepada dinas terkait agar segera melaksanakan konsolidasi di wilayah-wilayah pertanian dan melaksanakan bimbingan serta penyuluhan ke petani, agar target yang diharapkan bisa tercapai. “TNI hadir di masyarakat bukan untuk melaksanakan bimbingan kepada petani. Tetapi, TNI tidak mungkin membiarkan rakyatnya berjalan sendiri dan terus melaksanakan pengawasan, agar swasembada pangan bisa tercapai,” ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Distrik Militer 1613 Sumba Barat, Letnan Kolone l Infanteri Fifin Zudi Syaifudin, mengatakan, saat ini menurut survai, tingkat kepercayaaan masyarakat terhadap institusi TNI paling tinggi dan banyak lembaga yang ingin bekerjasama dengan TNI. Untuk wilayah Sumba Barat, sebut Dandim Fifin, luas pembukaan lahan sawah baru yang rencananya 100 Hektar berubah menjadi 75 Hektar. Apabila target yang ditentukan tidak tercapai, pihak Kementerian Pertanian akan menguranginya, bahkan akan dihentikan.
“Untuk itu, TNI juga dipercayakan dan dilibatkan dalam melakukan pengawasan terkait program swasembada pangan, termasuk di Kabupaten Sumba Barat,” terangnya.
Terkait penyaluran pupuk tandas Dandim Fifin, setiap saat Kodim 1613 Sumba Barat selalu melakukan pengecekan agar peruntukannya sesuai sasaran, sehingga penggunaannya di petani tidak berlebihan.
Peserta rapat kordinas pelaksanaan Upsu Pajale di kabupaten Sumba Barat.
Dandim Fifin juga berharap, agar alat dan mesin pertanian (alisntan) yang sudah ada agar segera dibagikan. Selain itu, dirinya melihat masih banyak peralatan tersebut yang rusak dan kekurangan operator akibat kurangnya manajemen peralatan. “Penyaluran pupuk ini terkendala lemahnya pengawasan di distributor dan pengecer. Saya berharap, agar cetak sawah dilaksanakan secara bertahap dan terus dilaksanakan,” pungkasnya.

Jurnalis : Ebed De Rosary / Editor : Koko Triarko / Foto : Ebed De Rosary

Lihat juga...