MINGGU, 30 OKTOBER 2016
SUMENEP — Kementerian Sosial Republik Indonesia akan terus menggenjot program Layanan e-Warung Kelompok Usaha Bersama (KUBE)-PKH (Program Keluarga Harapan) di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Beberapa daerah yang sekarang belum tersedia layananan tersebut akan direncanakan pada tahun berikutnya. Tahun 2017, ditargetkan bisa mencapai 3.000 e-Warung.
Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Republik Indonesia |
Dengan tersedianya layanan e-Warung nantinya akan dapat mempermudah bagi anggota Keluarga Miskin khususnya peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan kondisi harga murah. Selain itu layanan tersebut juga sebagai tempat pemasaran produk-produk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan hasil usaha ekonomi produktif peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan menerapkan pengelolaan keuangan secara digital.
“Jadi pada tahun depan kemungkinan akan menjadi 3000 e-Warung. Sedangkan untuk saat ini total secara keseluruhan se Indonesia mencapai 302 e-Warung, sedangkan yang sudah di dalam proses penyiapan di Jawa Timur sampai Desember ini sebanyak 125 e-Warung,” kata Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Republik Indonesia saat berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Minggu (30/10/2016).
Disebutkan, untuk 2016, wilayah Pulau Madura memang belum ada satupun e-Warung, namun itu nantinya akan dilakukan pemetaan pada tahun 2017 mendatang. Supaya tahun depan masyarakat daerah ini bisa menikmati layanan e-Warung seperti daerah lain yang selama ini sudah mulai berjalan dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“Tetapi kalau untuk non tunai mulai November ini akan jalan di empat kabupaten untuk kota kecamatan di Pulau Madura,” jelasnya.
Dalam pengelolaannya, e-Warung dimiliki dan dikelola oleh masyarakat penerima bantuan itu sendiri, sehingga adanya e-Warung tersebut diharapkan dapat mengatasi berbagai persoalan yang selama ini seringkali selalu timbul dalam penyaluran bansos, supaya kedepan tidak lagi ada sedikitpun persoalan yang tidak diinginkan bersama.
Jurnalis : M. Fahrul / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : M.Fahrul