MINGGU, 22 MEI 2016
SUMENEP — Minimnya sarana dan prasana di atas kapal angkutan menuju wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dikeluhkan. Pasalnya para penumpang ketika berada di dalam kapal masih harus mengeluarkan biaya tambahan dengan menyewa tempat tidur (Kasur) agar bisa tidur, namun apabila tidak menyewanya harus rela tidur diatas tumpukan barang.
Kapal jurusan kepulauan sedang bersandar di Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep. |
Padahal Kapal Motor (KM) Dharma Bahari Sumekar (DBS) 1 tersebut merupakan milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang semestinya lebih memperhatikan nasib penumpang yang notabene masyarakat Kabupaten Sumenep. Karena kapal lain yang juga melayani rute kepulauan telah menyediakan fasilitas memadai, itu langsung tercover dari tiket yang telah mereka bayar.
“Seharusnya tiket penumpang itu satu paket dengan tempat di dalam kapal, tetapi ini lain lagi, jika penumpang ingin mendapatkan tempat tidur harus mengeluarkan uang lagi untuk menyewa kasur. Jadi kalau naik kapal DBS 1 semua fasilitas yang akan digunakan oleh penumpang di dalam harus bayar,” kata Abdurrahman (35), salah satu penumpang asal Pulau Kangean Kabupaten Sumenep, Minggu (22/5/2016).
Disebutkan, bahwa selama ini sarana prasarana transportasi kapal laut Dharma Bahari Sumekar (DBS) 1 milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memang sudah sering dikeluhkan, namun sampai sekarang tetap saja tidak kunjung ada perubahan. Sehingga bagi masyarakat kepulauan tidak ada pilihan lain, dengan sangat terpaksa mereka tetap memilih kapal dengan fasilitas yang serba sewa tersebut.
“Semua fasilitas di dalam kapal itu di jual, seperti kasur, kamar, padahal pada awal beroperasinya DBS 1 itu tidak ada fasilitas kapal yang disewakan, kenapa sekarang semua di sewakan kepada penumpang. Itu menimbulkan tanda tanya besar, karena sudah bayar tiket,” jelasnya.
Menurutnya, padahal ketika naik kapal lain, seperti Perintis atau kapal cepat biasanya para penumpang yang sudah membeli tiket langsung memiliki tempat di dalam kapal sesuai nomor tiket yang di milikinya. Sehingga penumpang tersebut tidak lagi mengeluarkan uang untuk biaya apapun, maka mereka merasa nyaman dengan ketersediaan fasilitas diatas kapal.
“Tetapi kalau di DBS 1 penumpang yang sudah membeli tiket tidak langsung mendapatkan tempat di dalam kapal, sehingga para penumpang harus mengeluarkan biaya tambahan Rp. 15.000 untuk membeli tempat (kasur) di dalam kapal yang sengaja di sewakan oleh pihak kapal,” tuturnya.
Sementara para penumpang jurusan Kalianget menuju Pulau Kangean sudah membayar biaya tiket sebesar Rp. 84.000 per orang, tetapi dengan minimnya fasilitas mereka harus menyewa berbagai barang kebutuhan diatas kapal, supaya dalam perjalanan yang membutuhkan waktu kurang lebih sembilan para penumpang tersebut merasa nyaman. (M. Fahrul)