SABTU, 9 APRIL 2016
Jurnalis: M. Fahrul / Editor: ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: M. Fahrul
SUMENEP — Berkembangnya berbagai musik di era modern ini ternyata tidak sepenuhnya mampu mengikis keberadaan musik tradisional tempo dulu, salah satunya adalah musik Saronin Khas Pulau Madura, Jawa Timur yang hingga kini masih terus bertahan tanpa ada perubahan sama sekali, sehingga musik tradisional tersebut tetap dilestarikan oleh masyarakat yang ada di daerah ini.
![]() |
Warga sedang memainkan musik saronin |
Musik tradisional saronin tidak jauh beda dengan musik gamelan pada umumnya yang ada di daerah ini, tetapi yang berbeda hanya ada satu alat terompet terbuat dari kayu, sehingga hasil bunyi perpaduan terompet tradisional dengan gamelan menjadi enak di dengar.
“Musik tradisional ini ada memang sudah sejak dulu, namun sampai sekarang musik tersebut tak kunjung punah, karena masih banyak masyarakat di daerah ini yang menyenangi musik saronin, sehingga tidak mudah tergerus oleh perkembangan zaman,” kata Sarkawi (45), salah seorang pecinta musik saronin di Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Sabtu (8/4/2016).
Disebutkan, bahwa biasanya musik saronin pada zaman terdahulu sering digunakan untuk iring-iringan pada saat menggelar hajatan, baik pernikahan maupun kegiatan lainnya, sebab irama musik tradisional itu memiliki khas tersendiri, sehingga sampai sekarang masih banyak masyarakat yang menyukainya.
“Bahkan kalau sekarang sekarang musik saronin ini menjadi pengiring sapi sonok, dimana ada kontes sapi sonok disitulah pasti ada musik saronin, karena tidak mungkin jika sapi saonok menggunakan musik modern,” jelasnya.
Musik tradisional saronin biasanya terdiri kurang lebih sebanyak delapan orang, dimana setiap personel memegang alat satu persatu sesuai dengan keahliannya masing-masing, bahkan apabila musik peninggalan nenek moyang tersebut dimainkan dengan berjalan, mereka sambil lalu menari sesuai iringan musik yang dimainkan.
“Musik kebanggaan masyarakat Madura ini tidak dimainkan dengan kondisi duduk saja, tetapi juga bisa dimainkan berjalan kaki ketika mengiringi acara mantenan maupun di saat kontes sapi sonok,” paparnya.

Sampai sekarang musik tradisional saronin tersebut masih menjadi kesenangan masyarakat daerah ini, sehingga dengan perkembangan zaman yang semakin maju tidak mudah menggerus keberadaan musik tradisional tersebut, sebab hampir di setiap wialayah kecamatan musik itu masih tetap dilestarikan.?