Siasati Keterbatasan Lahan, Disperta Kota Malang Galakkan Tabulampot

RABU, 16 MARET 2016
Jurnalis: Agus Nurchaliq / Editor : Fadhlan Armey / Sumber foto: Agus Nurchaliq

MALANG — Seiring dengan terus menyusutnya lahan pertanian yang ada di Kota Malang, Jawa Timur membuat Dinas Pertanian (Disperta) Kota mencari cara untuk menyiasati, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanian tanaman buah dalam pot (Tabulampot).
Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Hadi Santoso
Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Hadi Santoso menjelaskan, pihaknya kini tengah menggalakkan sistem pertanian Tabulampot kepada para petani untuk menyiasati keterbatasan lahan pertanian.
“Sekarang kami sedang mengembangkan Tabulampot untuk tanaman Jeruk, Srikaya Jumbo dan juga Jambu Air,”jelasnya.
Menurutnya dengan menggunakan sistem Tabulampot, petani tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanam. Contohnya tanaman Jeruk  jika ditanam dalam pot cukup diberi jarak tanam satu meter.
“Jika petani menanam Jeruk sebanyak 500 pohon, berarti sudah ada satu hektar tanaman Jeruk baru yang di tanam,”ungkapnya. 
Ia menambahkan, kalau setiap pohon jeruk pada panen pertama menghasilkan dua kilogram, tinggal dikalikan dengan lima ratus jumlah pohon yang ada sehingga hasil panennya tersebut bisa di bilang sudah cukup bagus.
“Itu masih panen yang pertama. Panen selanjutnya biasanya dapat mencapai empat hingga lima kilogram per pohon setiap tahunnya,”pungkasnya.
Lihat juga...