Puluhan Kapal Penumpang Antarpulau tidak Dilengkapi Alat Keselamatan

SELASA, 29 MARET 2016
Jurnalis: Ebed De Rosary / Editor: Fadhlan Armey / Sumber foto : Ebed De Rosary

LARANTUKA – Puluhan kapal penumpang antar pulau yang menghubungkan kota Larantuka dengan pulau Adonara dan Solor di kabupaten Flores Timur serta kota Lewoleba di Kabupaten Lembata, tidak dilengkapi alat keselamatan. Walau demikian, pihak Syahbandar Larantuka belum melakukan pemeriksaan dan meminta para pemilik kapal melengkapinya.
Kapal motor penyeberangan Pante Palo – Tana Merah yang bersandar di Pante Palo,
Arnoldus Wain salah seorang penumpang tujuan Lembata yang ditemui Cendana News Selasa (29/3/2016), mengaku tidak menemukan pelampung maupun alat pemadam kebakaran di kapal penumpang yang ditumpanginya. Dirinya melihat belum ada petugas Syahbandar Larantuka yang melakukan pemeriksaan berkala dan melarang kapal melakukan pelayaran.
“Saya tidak melihat ada pelampung di kapal, namun hal ini sudah dianggap biasa oleh nahkoda kapal. Syahbandar juga tidak tegas, sehingga kapal motor antar pulau bebas berlayar tanpa memikirkan keselamatan penumpang,” ungkapnya.
Dikatakan Arnoldus, arus laut di perairan Larantuka terkanal ganas, apalagi di selat Watawoko antara pulau Adonara dan Lembata. Jika pihak Syahbandar tidak tegas sebut Arnoldus maka hal ini sudah dianggap biasa, karena sejak dahulu para pemilik kapal tidak pernah memperhatikan alat keselamatan pelayaran.
“Pelampung saja tidak ada, apalagi alat pemadam kebakaran. Kapal kayu tujuan Waiwerang maupun Lewoleba selain mengangkut penumpang juga mengangkut barang dan sepeda motor, kalau terjadi kebakaran pasti dalam sekejap akan habis dilalap api,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Helena Barek  yang ditemui Cendana News di pantai Palo Sarotari, Ia mengaku terpaksa menumpang perahu motor penyeberangan Pante Palo menuju Tanah Merah, biar lebih cepat tiba di Waiwadan Adonara Barat. Helena mengaku sudah terbiasa menyeberang, namun dirinya meminta agar para pemilik kapal juga melengkapi kapal mereka dengan pelampung.
“Arusnya sangat kencang dan bila perahu terbalik maka pasti banyak yang meninggal karena terseret arus, apalagi tidak ada pelampung,” kata Helena.
Disaksikan Cendana News di pelabuhan Larantuka maupun di pelabuhan rakyat Pante Palo Sarotari, hampir semua perahu motor tidak memiliki pelampung apalagi alat pemadam kebakaran. Para anak buah kapal yang ditanyai Cendana News mengaku sejak pertama beroperasi, kapal motor mereka tidak memiliki pelampung dan ini sudah dianggap biasa.
Lihat juga...