Dispora Aceh: Kurangnya Sarana Olahraga Memicu Budaya Malas

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi (Dispora) Aceh, Iskandar Zulkarnaen menyebutkan, alih fungsi lahan tersebut menjadi salah satu sebab terjadinya budaya malas remaja dan anak-anak muda, lebih gampang sakit dan kurang dalam berinteraksi sosial.

“Generasi sekarang interaksi sosialnya bermasalah, itu karena mereka tidak berolahraga, tidak memanfaatkannya sebagai wadah silaturahmi,” ujar Iskandar Zulkarnaen kepada Cendana News, Minggu (13/3/2016).

Menurutnya, ada beberapa hal yang mengakibatkan remaja dan anak muda sekarang tidak berolah raga. Pertama katanya, karena keterbatasan lahan atau sarana untuk berolahraga. 

“Lihat saja di kota-kota sudah hampir tidak ada lapangan bola misalkan, karena dilahan itu sudah dibuatkan gedung,” katanya.

Selain itu, salah satu penyebab lainnya adalah gaya hidup generasi saat ini. Menurutnya, generasi muda saat ini, memiliki kehidupan yang lebih modern dibanding dengan generasi-generasi sebelumnya.

“Dulu itu saat kita kecil, kalau main bola kita benar-benar main bola di lapangan bola kaki, generasi sekarang main bola juga, cuma anak-anak sekarang itu mainnya diatas meja, mereka main bola sekarang sudah pakai keyboard di gadget,” kata Zulkarnaen.

Kemudian, anak-anak sekarang juga terlalu memikirkan kurikulum yang berat. Masalah sekolah menjadi beban utama anak-anak sekarang yang membuat mereka tidak memiliki waktu untuk berolah raga, karena harus belajar dengan keras.

Padahal lewat olah raga, orang-orang akan menjadi lebih sehat, lebih tertanam rasa sportifitas, dan mampu bekerjasama dengan banyak orang. Olahraga juga bisa dimanfaatkan untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air.

“Berbagai masalah ini sekarang yang sedang kita hadapi, makanya saat ini kita sedang upaya menjalankan program olah raga sejak dini, salah satu upaya yang baik untuk meningkatkan minat dan bakat anak dalam olah raga,” pungkasnya.