MINGGU, 28 FEBRUARI 2016
Jurnalis : Turmuzi / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber Foto: Turmuzi
LOMBOK — Ribuan masyarakat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) , tua muda padati pantai Seger, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) merayakan festival bau nyale (tangkap cacing laut) sejak tanggal 27 sampai 28 februari 2016. Selain masyarakat Lombok. Wisatawan dari dalam negeri dan sejumlah negara juga nampak hadir ingin menyaksikan secara lansung kemeriahannya.
![]() |
Ribuan warga padati Pantai Seger dalam festival Bau Nyale |
Bau nyale sendiri merupakan upacara budaya dan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Pulau Lombok setiap tahun yaitu berdasarkan perhitungan kalender islam bulan 10 tanggal 20 di sejumlah pantai di Kabupaten Lombok Tengah, antara lain pantai pantai Selong Belanak, pantai Seger, Kuta, Kaliantan dan. Mawun.
“Uapacara adat dan pesta bau nyale hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun termasuk tanggal dan bulan, acara bau nyale juga sudah ditentukan, jadi tidak sembarangan termasuk lokasi pantai,” kata Ramli warga Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, kepada Cendana News, Minggu (28/2/2016).
Haris, warga lain mengatakan, tidak saja perhitungan tanggal dan bulan, pantai yang menjadi lokasi bau nyale juga tidak sembarangan, bau nyale hanya bisa ditemukan di beberapa pantai, Kabupaten Lombok Tengah dan yang paling banyak menjadi tempat warga berkumpul menangkap nyale adalah pantai Selong Belanak, Seger dan Kaliantan, sementara tempat lain biasanya nyale yang ditangkap tidak banyak.
Ditambahkan, bau nyale sendiri dilakukan masyarakat Pulau Lombok secara bergerombolan menggunakan tangan maupun alat penangkap lain saat pukul 03.00 dini hari sampai waktu shalat subuh tiba menggunakan lampu penerang atau senter selama dua hari berturut – turut, yaitu mulai tanggal 27 sebagai pembuka dan tanggal 28 sebagai penutup.
“Bau nyale hanya dilakukan jelang dini hari, jadi sejak malam harinya warga sudah berduyun-duyun memadati pinggir pantai, menanti saat subuh tiba, sambil menikmati berbagai hiburan yang biasanya diselenggarakan Pemkab Lombok Tengah,”sebutnya.
Lebih lanjut Haris mengatakan, nyale yang sudah ditangkap biasanya oleh warga nanti akan dimasak untuk dihidangkan menjadi lauk makan bersama keluarga atau ada juga yang dijual di pasar bagi warga yang tidak suka makan nyale.