SELASA, 9 FEBRUARI 2016
Jurnalis : Turmuzi / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber Foto: Turmuzi
LOMBOK — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi kembali menyampaikan penolakannya terhadap rencana Badan Urusan Logistik (Bulog) yang akan melakukan impor beras.
![]() |
Ribuan peserta saat mengikuti puncak perayaan HPN |
Penolakan tersebut disampaikan langsung Majdi kepada Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutannnya di acara puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di kawasan Mandalika Resor, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (9/2/2016)
“Hasil panen padi NTB setiap tahun selalu melimpah dan tidak akan pernah kekurangan beras, kalau saja serapan gabah milik petani yang dilakukan Bulog setiap tahunnya dilakukan secara maksimal,” kata Majdi.
Hanya saja Bulog selama ini tidak pernah secara serius melakukan penyerapan gabah petani dengan dalih tersandra standar operasional prosedur dan kualitas gabah petani kurang bagus, padahal gabah petani NTB banyak dibeli di atas harga pokok pembelian yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
Disebutkan, produksi gabah petani NTB tahun 2015 saja, jumlahnya mencapai 3 juta ton, namun oleh Bulog hanya bisa diserap sebesar 100 ribu ton, ahirnya karena Bulog tidak mau membeli, terpaksa petani menjual ke tengkulak dengan harga yang juga lebih mahal.
“Karena itu, kami minta kepada presiden Jokowi untuk memerintahkan, Kementerian Perdagangan tidak melakukan impor beras ke NTB, karena masyarakat tidak membutuhkan beras impor. Selain itu juga meminta pemerintah agar memerintahkan Bulog, supaya semua gabah petani pada musim panen tahun ini diserap semua,” tegasnya.