MINGGU, 27 DESEMBER 2015
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Zulfikar Husein
BANDA ACEH—Aktivitas nelayan di Aceh kembali normal setelah dua hari sebelumnya berhenti melaut karena memperingati musibah tsunami yang melanda Aceh 11 tahun silam. Selama mengenang musibah tsunami, para nelayan berhenti beraktivitas menangkap ikan.

Sekretaris Panglima Laot Aceh (Lembaga Adat Aceh, red), Miftahuddin Cut Adek, mengatakan, libur melaut selama dua hari sudah menjadi kesepakatan bersama para nelayan seluruh Aceh. Setiap tanggal 26 Desember menjadi hari pantang melaut bagi nelayan di Aceh.
“Kesepakatan bersama sejak dulu, hari peringatan tsunami adalah hari pantang melaut,” katanya.
Salah seorang nelayan di Kampung Nelayan Pusong, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Agus, sejak Minggu, 27 Desember para nelayan sudah diperbolehkan melaut. Namun, sejumlah nelayan memilih memulai melaut pada hari ini, Senin, 28 Desember 2015.

“Kita (nelayan) dua hari tidak melaut Jumat dan Sabtu untuk peringati tsunami, itu di seluruh Aceh, nelayan tidak melaut. Dari hari Minggu kemarin sudah melaut lagi, tapi banyak yang mulai melaut lagi hari ini,” kata Agus kepada Cendana News.
Ia menambahkan, selain tidak melaut selama peringatan gempa dan tsunami, para nelayan di sejumlah daerah di Aceh juga menggelar kegiatan zikir dan doa bersama. Hal tersebut katanya, untuk mendoakan para korban musibah 11 tahun silam tersebut.
Sementara itu, soal kondisi cuaca yang tak menentu, Agus mengatakan tidak mempengaruhi aktivitas nelayan. “Sejauh ini belum ada himbauan apapun untuk tidak melaut karena cuaca. Meski sering hujan, namun dilaut masih aman,” kata dia.