Dwi Estiningsih: Waspadai Perkembangan Seks Menyimpang di Indonesia

“Dan, perintah itu diulang-ulang sampai tiga kali”, tegasnya. 
Disebutkan, selain hubungan seks sesama jenis, Tuhan juga melaknat perilaku seks yang dilakukan melalui dubur dan mulut, atau yang sering disebut anal dan oral seks. Sekalipun hal itu dilakukan oleh suami isteri yang sah.

“Kalau ada pihak mengatakan mendukung LGBT adalah tindakan cerdas dan modern, itu salah besar. Karena sejak zaman Nabi Luth perilaku sodomi sudah dilakukan oleh kaum saddum. Maka, ini jelas bukan modern. sejak lama sudah ada. Sedangkan orang cerdas itu yang menyiapkan matinya dengan amal dan kebaikan dan orang bodoh itu adalah orang yang menuruti hawa nafsunya”, ujarnya.
Sementara itu berkait faktor penyebab, Esti menjelaskan bahwa LGBT bisa terjadi karena kurangnya kontrol sosial dan kurangnya pendidikan agama sejak dini. Selain itu, juga semakin banyaknya tempat-tempat hiburan malam dan hotel, turut mendukung perkembangan LGBT. Sedangkan peran pemerintah, kata Esti, dari aspek moral dan kesehatan mental masih sangat kurang. 
“Selama ini pemerintah baru memperhatikan dari aspek kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit menular seperti HIV Aids. Padahal, LGBT ini juga penyakit jiwa yang menular,” pungkasnya. 
JURNALIS : KOKO TRIARKO

Jurnalis Cendana News wilayah DI.Yogyakarta. Bergabung dengan Cendana News bulan Agustus 2015. Sebelum bergabung di Cendana News, jurnalis, penulis dan fotografer di beberapa media cetak lokal.

Akun twitter @KOKOCND
Lihat juga...