
MALANG — Satu lagi destinasi wisata air yang dapat menjadi referensi saat berkunjung ke Kabupaten Malang, yaitu pemandian Sumber Sira. Tempat wisata ini berada di Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Meski keberadaan Sumber Sira sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, namun pengelolaannya baru dilakukan sejak empat bulan belakangan.
Samsuni sekretaris Karang Taruna menceritakan, sebelum dikelola, tempat wisata air ini sudah sering di datangi oleh wisatawan. Dirinya juga mengakui bahwa Sumber Sira mulai dikenal banyak orang dari foto-foto yang di unggah oleh para pengunjung melalui media sosial.
“Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya pengunjung yang datang, akhirnya sejak empat bulan yang lalu masyarakat desa sepakat membetuk pengurus untuk mengelola Sumber Sira yang kemudian dikelola oleh Karang Taruna Desa Putukrejo,” sebutnya kepada Cendana News di objek wisata, Minggu (16/08/2015).
Bagi pengunjung yang menyukai suasana alam pedesaan dipastikan tidak akan kecewa saat mengunjungi pemandian Sumber Sira, karena selain dapat merasakan segarnya air dari sumber, pengunjung juga dapat sekaligus menikmati pemandangan hijaunya hamparan padi yang membentang di sekitar lokasi pemandian.
Tidak hanya itu, air di kolam pemandian Sumber Sira sangat jernih sehigga pengunjung bisa langsung melihat dasar kolam yang banyak ditumbuhi tanaman air berwarna hijau serta ikan-ikan kecil dari atas permukaan. Ditambah dengan banyaknya pohon-pohon besar yang berusia ratusan tahun yang tumbuh disekitar pemandian.
Dibawah salah satu pohon besar tersebut juga terdapat dua makam suami istri yang konon menurut cerita Samsuni, nama Sumber “Sira” sendiri diambil dari nama seorang tokoh yang dimakamkan di bawah pohon tersebut yaitu Syekh Sirojuddin.
“Syekh Sirojuddin sendiri menurut Samsuni adalah orang Mataram yang pertama kali babat alas ditempat ini dan masih merupakan keturunan Sunan Kalijogo,” kisahnya.
Selain pemandangannya yang masih asri, fasilitas yang ada juga sudah cukup lengkap seperti kamar mandi, toilet, musola, warung makan, bahkan disini juga menyediakan sewa ban bagi yang kurang bisa berenang harganya pun bervariasi tergantung ukuran mulai dari dua ribu hinga tujuh ribu Rupiah.
Sedangkan untuk bisa masuk ke pemandian Sumber Sira, pengunjung hanya cukup mengeluarkan biaya seribu Rupiah untuk tiket masuk dan dua ribu Rupiah untuk parkir sepeda motor.
“Pemberlakuan tiket masuk seribu Rupiah baru diberlakukan selama sebulan, sebelumnya pengunjung hanya dikenai biaya parkir,” jelas Samsuni. Biaya tiket masuk ini nantinya juga digunakan untuk pembangunan dan perawatan fasilitas pendukung.
Menurut Samsuni, pengunjung Sumber Sira setiap bulannya cukup banyak. Dari perhitungan jumlah tiket yang terjual, setidaknya dalam sebulan pengunjung yang datang bisa mencapai dua puluh ribu orang pengunjung.
Disebutkan, selain digunakan untuk wisata pemandian, Sumber Sira juga digunakan untuk mengairi sawah di tujuh desa.
“Anehnya, meskipun sudah digunakan untuk mengairi sawah di tujuh desa, namun debit air Sumber Sira tidak pernah berkurang dan tidak pernah surut meskipun musim kemarau,” terangnya.
Ditempat Sumber Sira ini juga setiap tahunnya pada musim panen juga sering diadakan acara tasakuran oleh warga desa Sukorejo, sebagai tanda rasa syukur karena sawah mereka mendapat pengairan dari Sumber Sira, tutup Samsuni.









MINGGU, 16 Agustus 2015
Jurnalis : Agus Nurchaliq
Foto : Agus Nurchaliq
Editor : ME. Bijo Dirajo