Prospek Menjanjikan, Bisnis Rumah Makan Menjamur di Kota Mataram

MATARAM — Bagi wisatawan yang datang menghabiskan liburan ke Nusa Tenggara Barat (NTB), selain didorong oleh keinginan dan rasa penasaran akan keindahan objek pariwisata, khususnya pulau Lombok, masakan khas Lombok juga menjadi salah satu buruan yang tidak pernah terlewatkan.
Sebut saja ayam taliwang, pedesnya nasing puyung, sate bulayak dan beberapa jenis masakan khas NTB lain yang tentunya memiliki cita rasa berbeda dari masakan daerah lain, di mana masakan yang dikenal pedesnya dan masakan ini memang selalu menjadi buruan setiap wisatawan yang datang berlibur.
Tidak heran kemudian dalam beberapa tahun terakhir, usaha rumah makan khususnya di kawasan Kelurahan Sayang-sayang Kota Mataram mulai menjamur, menawarkan dan menyajikan berbagai macam menu makanan dengan cita rasa bumbu masakan khas lombok kepada setiap warga masyarakat Kota Mataram maupun wisatawan luar NTB yang datang.
Banyaknya rumah makan di Kota Mataram, khususnya di Kawasan Sayang-Sayang, selain karena kebutuhan masyarakat dan wisatawan yang datang melakukan liburan akan makanan siap saji dengan beragam menu ditawarkan.
Posisi kawasan Keluran sayang-sayang yang masih alami dan terdapat banyak areal persawahan membuat kawasan ini, meski terletak di jalan lingkar bagian pinggir utara Kota Mataram selalu ramai kunjungan.
“Kawasan Kelurahan Sayang-Sayang susana lingkungan sekitar masih sangat alami dan menyejukkan, dimana di lingkungan sekitar masih terdapat banyak areal persawahan, itulah yang kemudian menyebabkan rumah makan di kawasan ini, meski terletak dipinggir perkotaan, selalu ramai kunjungan, baik oleh warga maupun wisatawan, khususnya pada libur ahir pekan,” kata Hariati salah seorang karyawan rumah Kelurahan Sayang-Sayang, Sabtu (8/8/201).
Selain itu kata Hariati, keberadaan Kota Mataram yang berdekatan dengan sejumlah objek wisata pantai, sebut saja Pantai Senggigi dan beberapa pantai lain yang hanya bisa ditempuh dalam hitungan detik, tanpa kemacetan, juga menjadi keuntungan tersendiri bagi usaha rumah makan, karena wisatawan yang datang melakukan liburan biasanya tetap tinggal dan mencari makan di kawasan Kota.
Uyun, PNS asal Keluran Monjok Kota Mataram mengaku, susana lingkungan alam sekitar yang masih banyak dikelilingi areal persawahan memang menjadi jualan tersendiri rumah makan di kawasan Kelurahan Sayang-Sayang sehingga seringkali menjadi pilihan mulai dari warga biasa, pejabat pemerintahan dan wisatawan sebagai tempat makan maupun berkegiatan.
“Ditengah semakin pesatnya pembangunan dan sumpeknya tengah Kota Mataram dengan bangunan perumahan, pusat perbelanjaan, pertokoan dan perkantoran, kawasan hijau seperti kawasan jalang lingkar utara, Kelurahan Sayang-Sayang maupun jalan lingkar selatan memang harus tetap dipertahankan, dengan membatasi izin mendirikan bangunan, karena bagaimanpun kawasan hijau itu sangat dibutuhkan,”harapnya.
SABTU, 08 Agustus 2015
Jurnalis       : Turmuzi
Foto            : Turmuzi
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...