Kapan lagi Persipura Harumkan Nama Indonesia?

Tim Persipura Jayapura
JAYAPURA – Persipura Jayapura yang dijuluki Mutiara Hitam, satu dari sekian klub besar di persepakbolaan Indonesia yang selalu membanggakan dan mengharumkan nama NKRI dalam ajang kompetisi Asia maupun Internasional. Akankah harus bubar demi problema PSSI dari sanksi FIFA?
Siapa yang tidak kenal klub Persipura Jayapura dari ibukota provinsi Papua ini, Mutiara Hitam dari timur Indonesia yang telah meraih segudang prestasi menjadi satu klub yang ditakuti klub-klub di tingkat nasional maupun mancanegara.
Prestasinya tak tanggung-tanggung, di tingkat nasional Mutiara Hitam ini telah meraih puluhan piala. Era tahun 1976 di kompetisi Soeharto Cup III berhasil digenggamnya. Kompetisi Divisi 1 Promasi Perserikatan tahun 1979-1980 kembali Juara 1 dan meraih Runner Up 1 kompetisi Perserikatan ditahun yang sama.
Divisi 1 Promosi Liga Indonesia tahun 1993-1994, Mutiara Hitam lagi-lagi menjadi juara satu. Pada era tahun 2000-an Persipura kembali mengukir namanya di papan juara Nasional dalam kompetisi Liga Bank Mandiri (LBM) Indonesia pada tahun 2005, setahun kemudian liga Indonesia, Persipura berada di peringkat 9 wilayah timur, tahun 2007 tim ini sebagai semifinalis Liga Indonesia tahun 2007 dan tim air play 2007.
Dalam ajang kompetisi Indonesia Super League (ISL) atau liga super Indonesia tahun 2008-2009, tim yang dipenuhi pemain bintang lokal ini menjadi juara liga dikala itu. Di tahun yang sama di ini berhasil menjuarai kompetisi Community Shield Indonesia dan juga meraih juara di kompetisi Keraton Cup. Sementara di liga Champions Asia tahun 2009-2010 Mutiara Hitam berada posisi 4 group.
Lanjutan kompetisi ISL tahun 2009-2010 Mutiara Hitam hanya menduduki Runner Up. Namun, bangkit pada kejuaraan yang sama tahun 2010-2011 dengan menjuarai ISL, dimana saat itu Mutiara Hitam menjadi kontestan perdelapan final dalam ajang Asian Football Confederation 2010-2011 dan juga berhasil juara di kompetisi SCTV Cup ditahun 2011.
Tahun 2012-2013 kompetisi ISL, Mutiara Hitam kembali mendapat bintang ke empatnya dengan menjuarai kompetisi tersebut, ditahun itu juga tim ini menjadi kontestan perempat final Asian Football Confederation. Di kompetisi ISL selanjutnya tahun 2013-2014, Mutiara Hitam mencapai Runner Up.
Puluhan prestasi yang diraih Persipura Jayapura, tidak membuat mereka berbesar hati. Tim ini juga berhasil membawa Jayapura ke tingkat Internasional dengan pembuktian berhasil masuk babak Quarterfinal dalam ajang AFC Cup tahun 2011. Selang tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2014, Mutiara Hitam ini berhasil masuk dalam babak Semifinal di ajang yang sama. Sayang, pada ajang yang sama pula tahun 2015 ini, Persipura harus tersingkir dari kejuaraan AFC Cup mewakili negara Indonesia, lantaran adanya kisruh Menpora dan PSSI yang berdampak sanksi dari FIFA.
Akankah Persipura Jayapura melanjutkan ketajaman dan kekompakan mereka dilapangan hijau mewakili daerah maupun negara?
Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano
“Hari ini, jam ini, dan detik ini, Tim Persipura Jayapura dibubarkan,” tegas Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano beberapa waktu lalu, tepatnya Jumat (05/06/2015).
Nasib pemain secara otomatis akan diputus kontrak kerjanya, lanjut Benhur, akan tetapi seluruh gaji akan diselesaikan manajemen. “Tim ini (Persipura-red) dibubarkan, semua pemain putus kontrak, tetapi semua kewajiban akan diselesaikan manajemen,” ujar Benhur.
Pembubaran skuad Mutiara Hitam ini, akibat sanksi yang diberikan FIFA kepada PSSI, sehinga pembubaran tim ini berlangsung hingga waktu yang tidak ditentukan. “Tapi tim ini akan kembali kalau sanksi kepada PSSI dicabut oleh Menpora dan BOPI,” kata Benhur.
Beberapa waktu lalu telah diketahui publik, bahwa akan ada kompetisi yang dimotori Mepora, salah satunya kompetisi piala kemerdekaan, memperebutkan Piala Presiden dan diikuti oleh pemain amatir yang tergabung dalam perserikatan. Dimana, kesebelasan dari berbagai wilayah dipersilahkan untuk bergabung dalam turnamen, dan apabila klub tak ikuti, maka akan terkena sanksi.
Ancaman Menpora kepada klub yang tidak mengikuti turnamen bentukan Tim Transisi, dipertegas Benhur, pihak Persipura Jayapura tidak takut ancaman Menpora berupa pencabutan ijin klub. Ia sendiri meminta kepada Menpora dan BOPI bertanggungjawab atas kegagalan Persipura dalam laga 16 besar AFC. 
“Menpora dan BOPI harus tanggungjawab atas perbuatannya , jangan  mengancam Persipura, Kami menghargai karena kami warga negara. Kalau Menpora mengajak kita perang, kita perang. Kami  tidak pernah berbicara tentang merdeka dan kami tetap NKRI, kami Persipura tidak pernah membicarakan tim-tim lain, Persipura hanya tunduk kepada PSSI. Dulu IPL datang menyembah saya tetapi kami tidak akan main dalam liga yang tidak diakui FIFA,” tegasnya.
Persipura Dibubarkan, Apa kata Pemain?
Pembubaran tim Persipura Jayapura yang ditegaskan langsung oleh Ketua Umumnya pada (05/06/2015) lalu, berimbas ke pemain asing maupun lokal Indonesia dengan memutuskan meninggalkan Kota Jayapura, Papua. Sedangkan pemain lokal lainnya memilih pulang kampung.
Terbukti salah satu penyerang Persipura Jayapura, Zulham Zamrun yang telah memutuskan tuk kembali ke daerah asalnya Ternate, Provinsi Maluku. Tidak hanya Zulham yang telah berangkat, Selasa (09/06/2015) kemarin.
Defender Persipura, Dominggus Fakdawer juga memutuskan pulang ke Raja Ampat, provinsi Papua Barat, Rabu (10/6/2015) bersamaan dengan Pelatih Kepala Persipura, Osvaldo Lessa yang juga memutuskan pulang ke negara asalnya Brasil.
“Saya secara pribadi menyesali dengan dibubarkannya tim Persipura ini. Tapi mau gimana lagi, kami harus bubar karena tidak adanya kompetisi di dalam negeri,” kata Zulham, Senin (08/06/2015).
Pelatih Kepala Persipura Jayapura, Osvaldo Lessa merasa bangga melatih Persipura di enam bulan pertama, ia pun bangga dengan anak asuhnya yang telah berikan penampilan terbaik selama dilatihnya.
“Kerja 6 bulan bersama Persipura sunggung luar biasa, tim ini bagus sekali. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pemain juga masyarakat Papua yang selalu mendukung dan mencintai Persipura. Jujur saja saya sedih,” kata Osvaldo Lessa.
Ia memaklumi keputusan yang diambil Management Persipura Jayapura, lantaran tak ada solusi soal masalah persepakbolaan Indonesia. “Saya memaklumi keputusan manajemen. Dan minggu depan saya pulang ke Brasil. Saya akan kembali bila semua persepakbolaan Indonesia sudah normal. Dan itu saya sudah katakan kepada manajemen Persipura” ujarnya.
——————————————————-
Kamis, 11 Juni 2015
Jurnalis       : Indrayadi T Hatta
Fotografer : Indrayadi T Hatta
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...