Ribuan Buruh Lakukan Demo Di Bundaran Gajah Lampung

Demo Hari Buruh
CENDANANEWS (Lampung) – Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja di Lampung peringati May Day atau Hari Buruh Internasional dengan melakukan aksi turun ke jalan di Bandarlampung. 
Dari pantauan, aksi tersebut diawali dengan berkumpul di sekitar  Jalan Zainal Abidin Pagar Alam dan melakukan konvoi ke tugu Adipura Bandarlampung atau dikenal dengan Tugu Gajah.
Mengendarai berbagai jenis kendaraan baik mobil maupun kendaraan bermotor ribuan massa tersebut dikawal oleh ratusan anggota polisi. Selain itu juga ratusan personil Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandarlampung berjaga jaga di sekitar Bundaran Gajah di Jalan Kartini Bandarlampung.
Sebelum aksi berlangsung, walikota kota Bandarlampung, Herman HN terlihat sudah berada di lokasi bahkan sebelum para buruh berdatangan. Orang nomor satu di Bandarlampung tersebut saat diwawancarai berharap May Day atau hari buruh Internasional yang diperingati hari ini berlangsung tertib dan aman.
“Hari ini kan hari untuk senang senang karena buruh kan diberi hari libur, kalaupun mereka melakukan orasi di sini semoga tetap aman terkendali dan para buruh bisa menyampaikan orasinya dengan tetap menghormati kepentingan umum,” ungkap Herman HN di bundaran Gajah, Jumat (1/5/2015).
Menjelang siang ribuan buruh yang berkonvoi melakukan orasi di tugu Adipura Bandarlampung. Dari pantauan, ribuan massa tersebut tergabung dalam Pusat Perjuangan Rakyat lampung (PPRL) yang terdiri dari belasan serikat buruh di Lampung.
Serikat buruh Lampung yang ikut turun di jalan tersebut diantaranya FSBKU-KSN, SBSI-1992, SPI, PPI, SPRI, DRL, LBH-BALAM, PBHI, AGRA, SHI-BALAM, EW-LAMND LAMPUNG, PRODEM, SMI, SMN, KABAMAWIKA. Mereka terlihat mengibarkan bendera serikat dan memasang spanduk tuntutan terhadap kesejahteraan buruh.
Dalam orasinya, Korlap dari Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi, Arisetianto mengungkapkan, persatuan buruh tani, nelayan dan kaum tertindas wajib berjuang untuk kesejahteraan buruh.
“Kita selama ini ditindas oleh para pemodal dan juga para pengusaha untuk kepentingan mereka sementara kesejahteraan kaum buruh selalu diabaikan, maka mari kita bersatu untuk meminta hak kita dalam upaya perbaikan upah buruh,” teriak Arisetianto.
Berlandaskan kondisi umum tersebut maka dalam orasinya PPRL menyerukan beberapa tuntutan, diantaranya:
1. Tolak politik upah murah dan wujudkan upah layak yang berkeadilan sosial
2. Tolak Sistem kerja kontrak dan Outsourching
3. Tolak penangguhan upah (UMP,UMK,UMPS 2015)
4. Tolak dan hentikan union busting
5. Nasionalisasi aset tambang asing
6. Bangun industri nasional
7. Tolak Privatisasi BUMN
8. Tolak BPJS Kesehatan dan Ketenagkerjaan
9. Wujudkan jaminan sosial rakyat tanpa syarat
10. Tolak segala macam RUU dan batalkan UU yang anti kepentingan rakyat
11. Hentikan diskrimasi pelanggaran HAM terhadap buruh, tani, kaum miskin, dan mahasiswa
12. Hentikan kerjasama dengan korporasi besar pertanian (chargil dan molsanto)
13. Tolak Food Estate
14. Tolak carbon Trade
15. Hentikan investasi asing yang rakus lahan dan uang
16. Turunkan harga bahan bakar minyak

Seusai melakukan orasi ribuan buruh membubarkan diri dengan melakukan konvoi ke jalan jalan protokol kota Bandarlampung dibawah pengawalan ketat ratusan anggota Polresta Bandarlampung.
——————————————————-
Jumat, 1 Mei 2015
Jurnalis : Henk Widi
Fotografi : Henk Widi
Editor : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...