![]() |
Menolak BPJS yang dinilai Pro Kapitalis |
CENDANANEWS(Lampung) – Para buruh yang melakukan orasi di Tugu Adipura juga mengkritisi kepempimpinan Jokowi dan Yusuf Kala yang dianggap pro kapitalis. Menurut kaum buruh Jokowi-JK mendasarkan pembangunan pada sistem kapitalisme dan hanya mengeksploitasi tenaga kerja dan kekayaan alam. Termasuk program jaminan Sosial BPJS yang dianggap pro kapitalis.
“Kami menolak untuk diikutkan program BPJS karena tidak pro buruh dan BPJS tidak berbeda dengan lembaga asuransi dan rentenir yang mengumpulkan dana rakyat tanpa perlindungan yang jelas. Maka di tengah kemiskinan dan kehinaannya rakyat Indonesia akan selalu ditindas dan dihisap oleh kapital dan negara secara bersamaan,” ujar Kordinator Lapangan, Eko dilokasi demo, Jumat (1/5/2015).
Meski mengkritisi para buruh tetap melaksanakan aksi dengan damai. Beberapa serikat buruh yang tercatat hadir diantaranya Serikat Buruh Nestle Indonesia, Serikat Buruh Philip Seafood Indonesia, Serikat Pekerja Bumi Menara Internusa, Serikat Pekerja Sugar Labinta, Serikat Buruh Humas Jaya, Serikat Pekerja Fermentech Indonesia.
Dalam aksi tersebut satu persatu perwakilan serikat pekerja melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya terkait kondisi buruh saat ini. Bahkan selain serikat pekerja perusahaan perusahaan swasta dari pekerja pers diantaranya Alinasi Jurnalis Independen (AJI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), juga terlihat bergabung dalam aksi tersebut sebagai pekerja pers.
Selain buruh pria, beberapa buruh wanita melakukan orasi menuntut hak hak buruh wanita diantaranya cuti haid, cuti hamil dan cuti melahirkan. Selama ini mereka mengaku kurang mendapat perhatian dari perusahaan mereka bekerja.